Kemenag Jelaskan Mekanisme Penggantian Calon Jamaah Haji 2025 karena Sakit

Jakarta, NU Online
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Muhammad Zain telah menyiapkan mekanisme penggantian jamaah yang sakit. Kemenag juga memberi opsi, apakah jamaah akan mengganti dengan kerabat atau mengambil kembali dana setoran haji. Namun jika waktu sudah terlalu mepet, proses penggantian akan sulit dilakukan.
“Kalau ada jamaah yang tidak mampu secara kesehatan, bisa langsung membatalkan. Kita proses cepat. Kalau masih memungkinkan waktunya, bisa digantikan oleh keluarga atau pendamping,” kata Muhammad Zain usai mengisi Bimtek PPIH di Asrama Haji Pondok Gede, Rabu (16/4/2025) malam.
Zain menjelaskan bahwa proses penggantian ini hanya bisa dilakukan selama waktunya masih memungkinkan, terutama terkait dokumen dan proses penerbitan visa.
Kata Zain, kasus penggantian jamaah haji karena sakit juga menegaskan bahwa kesehatan adalah bagian penting dari syarat istitha’ah haji. Karena istitha’ah bukan hanya soal kemampuan finansial, tetapi juga fisik. Karena ibadah haji merupakan ibadah yang menguras energi fisik.
“Pelaksanaan haji itu 90 persen adalah aktivitas fisik. Jamaah perlu menjaga kesehatan, pola makan, pola pikir, dan harus memahami kondisi iklim di Arab Saudi yang jauh berbeda dengan Indonesia,” jelasnya.
Kondisi cuaca di Arab Saudi
Suhu udara di Tanah Suci bisa mencapai 40-50 derajat Celsius dan kelembaban yang rendah bisa dengan cepat menyebabkan kelelahan atau dehidrasi. Karena itu, jamaah diminta mempersiapkan diri sejak dari tanah air—mulai dari konsumsi air yang cukup, makan makanan bergizi, hingga menjaga pikiran agar tetap tenang dan positif.
Zain juga menyampaikan bahwa jamaah dengan riwayat penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau jantung harus konsultasi ke dokter dan membawa obat pribadi, serta tidak boleh putus konsumsi selama di Saudi. Petugas kesehatan akan membantu memantau kondisi tersebut selama perjalanan haji.
“Kami selalu tekankan bahwa istitha’ah itu utuh, bukan sekadar lunas bayar. Harus sehat secara medis, siap secara fisik dan mental,” tegas Zain.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut secara umum layanan di Arab Saudi telah siap untuk menyambut jemaah haji.
“Alhamdulillah, untuk urusan haji, Makkah dan Madinah itu sudah hampir 100 persen rampung. Insya Allah hampir selesai," kata Menag di Bandara Halim perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (16/4/2025).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar