Kemenag: 38 Ribu Jamaah Haji Indonesia Rencana Akan Ikuti Tanazul di Mina - NU Online - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Kemenag: 38 Ribu Jamaah Haji Indonesia Rencana Akan Ikuti Tanazul di Mina - NU Online

Share This
Responsive Ads Here

 

Kemenag: 38 Ribu Jamaah Haji Indonesia Rencana Akan Ikuti Tanazul di Mina

1000935416_1744883293

Jakarta, NU Online

Pergerakan jutaan manusia dalam ibadah haji secara bersamaan memerlukan perlakuan khusus agar tidak menimbulkan problem apalagi korban jiwa karena kelelahan dan berdesakan. Kondisi inilah yang menyebabkan Kementerian Agama menyusun kebijakan murur dan tanazul secara bersamaan pada musim haji 2025.


Pada musim haji sebelumnya, Kemenag baru menerapkan murur saja. Sementara pada penyelenggaraan haji 2025, skema murur dan tanazul akan diaplikasikan secara sistematis.


Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Himan Latief mengatakan, kepadatan tidak akan terelakkan saat melaksanakan tahapan ibadah haji sehingga murur dan tanazul perlu diterapkan dengan tetap berdasarkan syariat.


"Kebijakan ini (murur dan tanazul) diberlakukan untuk mengatasi kepadatan pada saat puncak haji di Muzdalifah dan Mina," tegas Hilman Latief, di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (17/4/2025) pada kegiatan Bimtek PPIH Arab Saudi 2025.


"Tahun ini sekitar 38.000 jamaah haji akan mengikuti skema tanazul," jelasnya.


Hilman menegaskan, keputusan ini telah mendapatkan persetujuan dari para ulama dan ormas Islam, di antaranya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dan PP Persatuan Islam.


"Bahkan Pemerintah Saudi sangat setuju dengan program murur dan meminta 50 persen dari jamaah haji Indonesia bisa mengikuti murur," ujar Hilman.


"Perkemahan di Mina hanya dipergunakan untuk melintas dan istirahat sejenak pada malam tanggal 10 Dzulhijjah," lanjutnya.


Murur merupakan pergerakan jamaah haji dari Arafah melintas di Muzdalifah lalu menuju ke Mina saat puncak haji tanpa bermalam. Jamaah diberangkatkan dari Arafah setelah magrib menuju Muzdalifah, tanpa turun, dan langsung menuju ke Mina.


Murur secara sistematis kali pertama diterapkan pada penyelenggaraan haji 2024. Terobosan ini berhasil mempercepat proses mobilisasi jamaah dari Muzdalifah ke Mina hingga selesai pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi. Pada musim haji 2024, lebih dari 50 ribu jamaah haji Indonesia melaksanakan murur.


Sementara tanazul yaitu jamaah yang tinggal di hotel dekat area jamarat (Syissah dan Raudah) akan kembali ke hotel atau menginap di area terdekat jamarat (tempat lontar jumrah) tanpa menempati tenda di Mina hingga mencukupi waktu mabit.


Tanazul juga diartikan jamaah haji yang mengalami sakit dan tak mampu lagi untuk melanjutkan prosesi ibadah sunnah haji di berikan keringanan berupa pemulangan lebih cepat. Tanazul ini diberikan kepada para jamaah haji yang memang sudah melaksanakan semua prosesi rukun dan wajib haji.


Sementara itu, Plt Inspekur Jenderal Kementerian Agama RI Faisal Ali Hasyim menegaskan bahwa petugas perlu terus mendampingi dan melayani jamaah haji lansia. Jumlah jamaah haji lansia sekitar 37 persen dari 221.000 orang.


Kebijakan murur dan tanazul dalam ibadah haji memberikan kemudahan bagi jamaah lansia agar tidak perlu berdesakan di Muzdalifah dan Mina sehingga menimbulkan bahaya bagi jiwanya.


Menurutnya, metode murur dan tanazul merupakan penerapan fiqih taysir dan fiqih moderat dalam ibadah haji


Faisal berharap, petugas haji, mampu menerapkan fiqih moderat yaitu tidak memaksakan paham/mazhab tertentu.


"Jamaah haji lansia harus terus diberikan layanan atau akses prioritas. Berikan edukasi dan pendampingan seperti anjuran/imbauan demi kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan jamaah lansia," ujar Faisal.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages