17 Tahun Gigih Menabung, Tukang Parkir di Madiun Ini Akhirnya Naik Haji Halaman all - Kompas - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

17 Tahun Gigih Menabung, Tukang Parkir di Madiun Ini Akhirnya Naik Haji Halaman all - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

  

17 Tahun Gigih Menabung, Tukang Parkir di Madiun Ini Akhirnya Naik Haji Halaman all - Kompas

681da9bbcbf4d

MADIUN, KOMPAS.com - Impian seorang tukang parkir bernama Ujud Pranoto (61) bersama istrinya, Sariyati (50), warga Jalan Lumbung Hidup, Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, untuk naik haji akhirnya terwujud.

Untuk mewujudkan mimpinya beribadah di Tanah Suci, Ujud, yang kesehariannya menjadi tukang parkir dan istrinya berjualan di warung itu harus menabung hingga 17 tahun.

Ditemui di sela-sela kesibukannya memarkir kendaraan, Ujud tampak segar.

Mengenakan rompi oranye dan bertopi hitam, Ujud menata setiap sepeda motor yang parkir di ruas Jalan Sumatera, Kota Madiun.

Rektor UGM hingga Pembimbing Skripsi Jokowi Digugat ke PN Sleman, Terkait Ijazah

Meski usianya tak muda lagi, Ujud masih terlihat lincah.

Baca juga: 20 Tahun Menabung dari Jualan Roti Keliling, Ujang Akhirnya Berangkat Haji

Tangannya masih cekatan memarkirkan sepeda motor agar terlihat rapi.

Pria yang memiliki tiga putra ini setiap hari rajin mengajak istrinya untuk berjalan pagi agar saat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci lancar.

Terlebih, selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci, setiap jemaah diharuskan memiliki kemampuan fisik dan kesehatan yang bagus.

"Haji itu ibadah fisik. Jadi kami harus mempersiapkan kesiapan fisik kami sejak sekarang," kata Ujud, Kamis (8/5/2025).

Keduanya berniat ibadah haji setelah melihat teman dan saudaranya yang bisa naik haji.

Dari situ, Ujud dan Sariyati bertekad naik haji dengan cara menabung terlebih dahulu.

Untuk menunaikan ibadah haji, Ujud bersama istrinya sudah mulai menabung sejak tahun 2008.

Baca juga: Dari Berjualan Koran dan Gorengan, Kasiadi serta Istri Akhirnya Naik Haji

Uang yang ditabung merupakan hasil dari berdagang soto dan menjaga parkir kendaraan bermotor.

"Kami usahakan setiap hari menabung. Target sehari kalau bisa Rp 50.000. Dan Alhamdulillah tahun 2012 dapat mendaftar haji," ungkap Ujud.

Bagi Ujud, sebagai seorang muslim, ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima.

Untuk itu, keinginannya beribadah haji menjadi bagian penyempurnaan diri sebagai seorang muslim.

"Saya ingin naik haji agar sempurna sebagai muslim," ungkap Ujud.

Ujud bercerita, Kota Madiun merupakan tempat perantauannya untuk mencari rezeki.

Pria asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, itu mulai berjualan soto keliling sejak tahun 1990.

Sementara istrinya, saat itu membuka warung di depan Satlantas Polres Madiun Kota.

Sariyati menyampaikan, saat pandemi, usaha soto Lamongan yang dibangunnya bersama sang suami turut terdampak.

Lokasi tempatnya berjualan juga ikut tergusur pembangunan.

Namun, tak lama setelahnya, Sariyati diberikan lokasi baru untuk berjualan minuman dan makanan ringan.

Setelah warung dibongkar pada 2019, Ujud beralih menjadi tukang parkir.

Sementara sang istri tetap membuka toko kelontong yang beroperasi 24 jam.

"Karena bapak tidak ada kerjaan, kemudian jadi tukang parkir di depan Kantor Satlantas Polres Madiun Kota di Jalan Sumatera. Bekerja mulai dari jam 6 pagi sampai pukul 13.00," kata Sariyati.

Sedianya, Ujud dan Sariyati dijadwalkan berangkat haji pada 2020.

Baca juga: Detik-detik Pasutri Asal Sumsel Gagal Berangkat Haji: Suami Sesak Napas, Istri Ikut Dirujuk ke RS

Namun, pandemi Covid-19 membuat keberangkatan tertunda.

Barulah tahun ini, Ujud bersama istrinya akan berangkat naik haji pada Jumat (16/5/2025).

Tak hanya fisik dan mental, Ujud dan Sariyati mulai mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa selama beribadah di Tanah Suci.

Sebab, keduanya akan berangkat ke Tanah Suci pekan depan.

Seminggu menjelang berangkat haji, Ujud dan Sariyati merasa tenang lantaran ketiga anaknya sudah memiliki pekerjaan tetap dan hidup yang mapan.

Anak pertama pasangan itu bekerja sebagai guru, yang kedua pelaut, dan si bungsu anggota TNI AU.

Usai pulang haji, Ujud dan Sariyati akan tetap bekerja seperti biasanya.

Ujud menjadi tukang parkir dan Sariyati berjualan minuman dan makanan. "Insya Allah ya tetap parkir (jadi tukang parkir). Itu kan pekerjaan sehari-hari. Lah, buat makan dari parkir dan jualan itu," ujar Sariyati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages