Calon Jemaah Haji Meninggal Dapat Asuransi Sesuai Biaya Berangkat
/data/photo/2025/05/05/6818b4e706407.jpeg)
SURABAYA, KOMPAS.com - Calon jemaah haji yang meninggal dunia sebelum keberangkatan akan memperoleh asuransi sesuai dengan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih).
Pihak keluarga juga dapat menggantikan nomor keberangkatan jemaah yang meninggal tersebut.
Seorang calon jemaah haji, Isdiyono Taslim (60), warga Tulungagung, meninggal dunia pada Minggu (4/5/2025), padahal seharusnya ia dijadwalkan terbang pada Jumat (2/5/2025).
"(Asuransinya) senilai biaya perjalanan ibadah hajinya. Jadi sekitar Rp 96 jutaan kurang lebih segitu," kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar, di Asrama Haji, Senin (5/5/2025).
Menlu Iran: AS Menunjukkan Ketidak Konsistenan Dalam Perundingan Nuklir
Baca juga: Calon Jemaah Haji Asal Tulungagung Meninggal Sebelum Terbang ke Tanah Suci
Akhmad menjelaskan bahwa Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) akan mengurus proses pencairan asuransi tersebut dan akan mengusulkannya ke Kementerian Agama (Kemenag).
"Setelah proses-proses administrasinya (calon jemaah haji meninggal) dilengkapi, insyaallah kemudian kita usulkan untuk segera dilakukan pencairan," ucapnya.
Lebih lanjut, Bahtiar menyatakan bahwa nomor calon jemaah haji yang meninggal sebelum berangkat juga bisa digantikan oleh pihak keluarganya.
Ketentuan ini sudah berlaku untuk Isdiyono.
Baca juga: Sadinem, Calon Jemaah Haji Karanganyar yang Gagal Berangkat 2 Kali karena Kesehatan
Penggantian jemaah yang meninggal tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 148 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelunasan BPIH Reguler.
Dalam keputusan tersebut, dijelaskan bahwa pelimpahan porsi haji dapat diajukan dengan pengganti, yang harus berasal dari keluarga inti, yakni suami, istri, atau anak kandung.
"Seandainya (Isdiyono) nanti mau digantikan oleh keluarganya atau oleh putranya, insyaallah kami akan usahakan. Sampai sekarang ini kami belum dapat konfirmasi," ujarnya.
"Biasanya tradisi nunggu 7 harinya (setelah meninggal) atau bagaimana, kami tetap menunggu. Kalau misalnya sudah siap, insyaallah kita carikan seat yang kosong," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Isdiyono Taslim Atmo, calon jemaah haji dari kloter 3 Embarkasi Surabaya, meninggal dunia sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Baca juga: Wanita 91 Tahun, Jemaah Haji Tertua Asal Gresik, ke Tanah Suci berkat Hasil Memijat Bayi
Ia mengidap penyakit tuberkulosis (TBC) dan stroke.
"Kami menyampaikan kabar duka, seorang jemaah kloter 3, Isdiyono Taslim Atmo Suwito telah meninggal Minggu, pukul 08.18 WIB di RS Haji Surabaya," kata Bahtiar, di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Senin (5/5/2025).
"Kami turut berbela sungkawa. Semoga beliau ditempatkan di surga dan keluarga diberi ketabahan," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Viral, Video Aksi Pengamen Merusak Bus Primajasa di Tangerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar