Cerita Nenek Misringah Berhaji Menuju Tanah Suci Berkat Asam Jawa | Republika Online
Nenek Misringah merupakan calon jamaah haji tertua Ponorogo.
REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Langkah Nenek Misringah tertatih-tatih, suara lirihnya nyaris tak terdengar, tenggelam di antara desir angin sore yang meniup halaman rumahnya di Desa Gandukepuh, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Sponsored
Di usianya yang telah menginjak 90 tahun, Nenek Misringah menjadi calon jamaah haji (Calhaj) tertua di Kabupaten Ponorogo tahun ini.
Meski gerak tubuhnya sudah melamban, sorot mata Nenek Misringah masih menyiratkan semangat yang tak pernah padam. Di usia senjanya, perempuan kelahiran 1935 itu nampak sangat antusias mempersiapkan diri menunaikan rukun Islam kelima, yakni ibadah haji ke Tanah Suci Makkah.
Nenek Misringah mengaku sudah tidak sabar menunaikan rukun Islam kelima tersebut. Meskipun untuk berjalan sehari-hari ia harus menggunakan tongkat sebagai penyangga tubuhnya, tekadnya yang kuat untuk menginjakkan kaki di Tanah Suci membuatnya tetap bersemangat dan tabah.
"Saya senang sekali. Doakan semoga sehat dan selamat sampai pulang," ucapnya lirih.
Scroll untuk membaca
Tangannya menggenggam tongkat kayu yang setia menopang tubuh rapuhnya, menegaskan kesiapannya menjadi tamu Allah di tanah suci.
Loading...
sumber : Antara
Berita Terkait
Wakil Kepala BP Haji Duga Jamaah Berangkat tanpa Visa Haji karena Tertipu
Ihram - 2 jam yang laluJamaah Diimbau Jangan Paksakan Ibadah Sunah di Madinah
Close Up - 2 jam yang laluCegah Keterlambatan Penerbangan Haji, Garuda Siapkan Satu Pesawat Cadangan
Ihram - 2 jam yang laluKetika Hajar Aswad Dijarah
Islam Digest - 3 jam yang laluKeberkahan dari Minum Air Zamzam
Islam Digest - 3 jam yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar