Hilal di Aceh Memenuhi Syarat Rukyat

Aceh: Ketinggian hilal di sebagian besar wilayah Indonesia masih di bawah kriteria Imkanurrukyat MABIMS, yakni di kisaran 0,1–3,2 derajat. Namun, di Aceh, hilal telah mencapai 3,2 derajat dengan elongasi 7,1 derajat, memenuhi syarat untuk dirukyat.
Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Alfirdaus Putra, mengatakan tim Kemenag dan ormas Islam akan melakukan pengamatan, dengan peluang terlihatnya hilal selama 18 menit setelah matahari terbenam, kecuali jika cuaca mendung atau hujan.
"Akan tetapi untuk sebagian wilayah aceh sudah berada di atas syarat Imaknurrukyat MABIMS. Ketinggian hilal di Aceh sudah mencapai 3,2 derajat di atas ufuk dan 7,1 derajat elongasi geosentris," kata Alfirdaus, Selasa, 27 Mei 2025.
Posisi hilal yang sudah tinggi tersebut mulai Kabupaten Aceh Timur melewati beberapa kabupaten hingga ke Kota Banda Aceh serta Sabang di pantai utara dan untuk wilayah Barat, mulai dari Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Jaya.
"Lama hilal dapat dirukyat sekitar 18 menit setelah terbenam matahari, dengan cahaya bulan sudah 0,32 persen," ujarnya.
Alfirdaus menjelaskan, bagi yang ingin rukyat mandiri, dapat melihat ke barat dengan arah 296,8 derajat atau sekitar 5 derajat ke arah utara matahari dengan ketinggian hilal 3,2 derajat ketika matahari terbenam, hingga 18 menit setelahnya.
"Hilal berpotensi untuk dirukyat dan terlihat kecuali keadaan cuaca yang mendung, berawan atau hujan,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar