Kisah Nurdiana Alam, Penjual Sandal Plastik Pasar Pekkabatae Pinrang Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci - Halaman all - Tribun-timur - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Kisah Nurdiana Alam, Penjual Sandal Plastik Pasar Pekkabatae Pinrang Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci - Halaman all - Tribun-timur

Share This
Responsive Ads Here

  

Kisah Nurdiana Alam, Penjual Sandal Plastik Pasar Pekkabatae Pinrang Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci - Halaman all - Tribun-timur

Ketua-Regu-3-Rombongan-10-Kloter-2-Embarkasi-Makassar-UPG-Nurdiana-Alam

Laporan: Mansur Amirullah, Media Centre Haji dan Wartawan Tribun-timur.com dari Mekah, Arab Saudi

TRIBUN-TIMUR.COM, MEKAH - Nurdiana Alam adalah jamaah haji asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Ia tergabung dalam Kloter 2 Embarkasi Makassar (UPG).

Nurdiana berangkat bersama 369 jamaah dari Pinrang dan sebagian dari Kota Makassar.

Meski belum genap 40 tahun, ia dipercaya jadi ketua regu.

Ia memimpin Regu 3, Rombongan 10 Kloter 2 Embarkasi Makassar.

Baca juga: CJH Kloter 17 Maluku Utara Tiba di Asrama Haji Makassar, Satu Dipulangkan karena Sakit

Sebagai ketua regu, Nurdiana punya tanggung jawab besar.

Ia harus memastikan jamaah dalam regunya tetap terkoordinasi.

Perjuangan Nurdiana berhaji tidaklah mudah.

Ia menabung selama 15 tahun untuk memenuhi panggilan Allah.

Sehari-hari, Nurdiana menjual sandal plastik di Pasar Luar Pekkabata.

Ia juga berjualan di Bungi, kawasan perdagangan lain di Pinrang.

Hasil penjualan sandalnya ia sisihkan sedikit demi sedikit.

Meski penghasilan tidak besar, ia tetap bertekad berangkat haji.

"Setiap bulan saya tabung sedikit-sedikit," katanya.

Hingga akhirnya ia mendapat panggilan ke Tanah Suci tahun ini.

Ia berangkat bersama keluarga suaminya. Di sela kesibukannya mengurus anggota regunya, Nurdiana meluangkan waktu wawancara dengan reporter media centre haji.

Saat di Madinah, Nurdiana mengaku punya pengalaman luar biasa.

Ia dua kali masuk ke Raudhah, bahkan di shaf pertama. 

Pengalaman ini begitu berkesan baginya. Tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Saat wawancara, Nurdiana beberapa kali meneteskan air mata. Suaranya tertahan.

“Tak bisa digambarkan dengan kata-kata berdoa di depan mimbar Raodha,” ujarnya dengan nada tertahan menahan tangis.

Kini, harapannya adalah bisa melihat Ka'bah secara langsung. Di hotel Moro Al Alameyah, ia sudah mengenakan pakaian ihram lengkap.

Ia ingin memandang Baitullah dengan mata kepala sendiri.

"Rindu sekali melihat Kakbah langsung," ucapnya.

Pinrang sendiri tahun ini mendapat kuota 369 jamaah haji.

Dari berbagai latar usia, yang tertua 102 tahun.

Jamaah tertua bernama Sulaeman Rotte Bagulu, asal Batulappa.

Sedangkan jamaah termuda adalah Muh. Azrul Herman, usia 18 tahun.

Jamaah Pinrang berangkat ke Asrama Haji Sudiang, Makassar, 1 Mei 2025.

Sehari di Asrama Haji Sudiang Makassar, Mereka terbang ke Madinah sehari setelahnya, 2 Mei 2025.

Diperkirakan kembali ke Pinrang pada 12 Juni 2025 malam.

Bagi Nurdiana, ini adalah perjalanan penuh perjuangan dan doa.

Ia berharap semua jamaah mendapat haji mabrur.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages