Gus Yahya Imbau Santri Tetap Santun dan Taat Hukum dalam Unjuk Rasa Tayangan Trans7
NU Online · Sabtu, 18 Oktober 2025 | 15:00 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Menyikapi gelombang unjuk rasa yang dilakukan oleh santri dan warga Nahdlatul Ulama (NU) terkait tayangan di Trans7 yang dianggap menghina kiai dan pesantren, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengimbau agar semua aksi disampaikan dengan santun, tertib, dan tetap dalam koridor hukum.
“Saya juga mengajak kepada segenap santri dan warga untuk senantiasa merujukkan segala sikap dan tindakan kita kembali kepada nilai-nilai kemuliaan yang kita pegang teguh di dalam ajaran-ajaran agama, di dalam tradisi pesantren dan Nahdlatul Ulama,” tegas Gus Yahya, sapaan akrabnya, melalui kanal YouTube TVNU dikutip NU Online pada Sabtu (18/10/2025).
Latar belakang imbauan ini adalah aksi protes yang digelar di sejumlah lokasi yang berada dalam naungan Trans Corporation.
Baca Juga
Pesantren Lirboyo Terima Silaturahim Perwakilan Trans7, Klarifikasi Tayangan Xpose Uncensored
Gus Yahya mengawali pidatonya dengan menyatakan bahwa dirinya turut merasakan kekecewaan dan kegelisahan yang sama dengan para santri dan warga NU.
Meski memahami gejolak yang muncul, Gus Yahya mengajak seluruh komponen NU untuk memandang persoalan ini dari sudut pandang kepentingan bangsa dan negara yang lebih luas. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan nasional serta merujuk segala sikap dan tindakan pada nilai-nilai kemuliaan ajaran agama, tradisi pesantren, dan khittah NU.
Secara khusus, Gus Yahya menyampaikan pesan kepada para peserta unjuk rasa untuk menjaga kedisiplinan dan menghindari tindakan yang melampaui batas hukum.
“Saudara-saudara, teman-teman yang berunjuk rasa saya ajak untuk berdisiplin, untuk bertindak sesuai dengan apa yang dibenarkan oleh hukum, tidak bertindak di luar hukum, tidak membuat kerusakan, tidak berlaku anarkis,” imbaunya.
Pada akhir pesannya, Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin Rembang ini mengajak seluruh warga NU untuk memusatkan semangat dan harapan kepada Allah SWT, seraya mengutip Surat Al-Fath ayat 28.
Baca Juga
Ketua Dewan Pers Minta Trans7 Ralat Tayangan Negatif soal Kiai dan Pesantren
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا
Artinya: "Dialah yang mengutus Allah dan Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia mengunggulkan (agama tersebut) atas semua agama. Cukuplah Allah sebagai saksi."
Ia berharap dalam menyongsong Hari Santri, komunitas pesantren dapat menampilkan diri sebagai perantara hadirnya nilai-nilai kemuliaan Islam dan memberikan sumbangan nyata bagi kemaslahatan bangsa dan negara.