Kemenag Tegaskan Bangunan Pesantren Harus Mengikuti Standar | Republika Online

Central Informasi
By -
0

   

Kemenag Tegaskan Bangunan Pesantren Harus Mengikuti Standar | Republika Online

Standarisasi ini akan dibahas dengan pengasuh pesantren.

Petugas gabungan mengangkat material bangunan mushala ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/10/2025). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan total korban tercatat sebanyak 167 orang, 118 orang telah ditemukan dengan rincian 103 orang selamat, 14 orang meninggal dunia dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan dan sebanyak 49 orang diduga masih tertimbun material bangunan.
AP Photo/Trisnadi Petugas gabungan mengangkat material bangunan mushala ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/10/2025). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan total korban tercatat sebanyak 167 orang, 118 orang telah ditemukan dengan rincian 103 orang selamat, 14 orang meninggal dunia dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan dan sebanyak 49 orang diduga masih tertimbun material bangunan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama menekankan perlu ada ketentuan terkait standar bangunan agar peristiwa gedung ambruk di Pesantren Al Khoziny tidak terjadi lagi di masa mendatang, dan akan dibahas bersama para pengasuh pesantren

"Terkait standar bangunan, itu akan kita bahas bersama dengan para kyai, gus, dan stakeholders pesantren," ujar Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Thobib Al Asyhar di Jakarta, Senin.

Sponsored

Thobib mengatakan peristiwa di Pesantren Al Khoziny mendapat perhatian serius dari Menteri Agama. Karenanya, Menag langsung melakukan tinjauan ke lapangan.

"Menag sudah berkunjung beberapa hari lalu. Menag melihat langsung sebagai upaya Kemenag memahami masalah dan berempati kepada para korban dan pesantren. Menag hadir untuk mengetahui dan melihat langsung apa yang terjadi di sana," kata Thobib.

Menurutnya, Menag menilai ada hal yang perlu diperbaiki di masa mendatang. Kejadian di Pesantren Al Khoziny menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk diambil hikmah sekaligus disusun upaya perbaikan dan pencegahan.

Scroll untuk membaca

Kemenag, kata dia, berkepentingan melakukan perbaikan bersama pesantren untuk menjaga dan memastikan seluruh gedung bisa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi santri.

Kemenag akan mendiskusikannya bersama pimpinan pesantren, terkait prosedur pembangunan.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan Kementerian PU (Pekerjaan Umum) dan pihak terkait untuk menyosialisasikan dan memberikan pengetahuan agar seluruh proses pembangunan ke depan sesuai standar," kata dia.

Pesantren adalah lembaga khas Indonesia yang sejak lama berkontribusi dalam pengembangan ilmu, budaya, dan pembentukan karakter.

"Masyarakat tidak perlu khawatir memasukkan anaknya ke pesantren. Kami dari Kemenag akan terus mengawal hal ini agar masalah ini tidak terjadi di masa mendatang," kata dia.

Loading...

sumber : ANTARA

Berita Terkait

Komisi VIII: Jangan Lagi Ada Pesantren Dibangun tanpa Pengawasan Struktural

Khazanah Indonesia - 50 menit yang lalu

Usai Robohnya Mushala Pesantren Al Khoziny, Kemenag: Kita Istighosah Dulu

Khazanah Indonesia - 2 jam yang lalu

Kabasarnas: Struktur Runtuhan Masih Nempel Bangunan Lain, Evakuasi Ekstra Hati-Hati

Khazanah Indonesia - 8 jam yang lalu

Basarnas Putuskan Terus Lanjutkan Operasi Pencarian dan Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny

Nasional News - 11 jam yang lalu

Seskab Teddy: Presiden Minta Seluruh Ponpes Resmi Dicek, Bangunan Diperbaiki, dan Diberi Bantuan

Nasional News - 11 jam yang lalu

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default