Menteri PPPA Dorong Pesantren Jadi Institusi yang Ramah dan Aman untuk Santri - NU Online

Central Informasi
By -
0

 

Menteri PPPA Dorong Pesantren Jadi Institusi yang Ramah dan Aman untuk Santri

NU Online  ·  Kamis, 23 Oktober 2025 | 18:30 WIB


Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi saat mengunjungi Pondok Pesantren Buntet dan Gedongan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Rabu (22/10/2025). (Foto: Humas KemenPPPA)

Cirebon, NU Online

Memulai rangkaian Hari Santri 2025, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi mengunjungi Pondok Pesantren Buntet dan Gedongan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Dalam kunjungannya tersebut, Menteri PPPA mendorong penguatan peran Pesantren Ramah Anak (PRA) sebagai bagian penting dari gerakan nasional pemenuhan hak dan perlindungan anak dan memastikan pesantren aman untuk para santri.


“Pada momentum Hari Santri ini, saya ingin mengajak kita semua untuk menjadikan pesantren sebagai pelita peradaban yang memancarkan kasih sayang, kebersihan hati, dan kepedulian sosial," ujar Arifah, Rabu (22/10/2025) di Cirebon.

Menurutnya, pesantren punya peran yang luar biasa, bukan hanya dalam meraih kemerdekaan, tetapi juga mengisi kemerdekaan pada saat ini. Pesantren, kata dia, harus menjadi contoh nyata bahwa pendidikan berbasis agama dapat sekaligus menjadi pendidikan berbasis hak anak.

Baca Juga

Pengasuh dan Santri Didorong Jadi Pelopor dan Pelapor Pesantren Ramah Anak

"Pesantren yang ramah anak bukan hanya menjaga dari kekerasan, tapi juga mengajarkan kasih sayang, menghargai perbedaan, dan menumbuhkan empati di antara para santri," jelas Arifah.


Dalam kesempatan itu, Menteri PPPA berdialog langsung dengan para santri di kedua pondok pesantren. Menteri PPPA menggarisbawahi pentingnya pesantren sebagai tempat pendidikan karakter yang membentuk kemandirian dan ketangguhan anak. Menurut Menteri PPPA, kehidupan di pesantren merupakan bagian dari proses pembentukan mental dan spiritual yang kuat.


Sebelumnya, Kemen PPPA bersama Kementerian Agama telah menandatangani pernyataan bersama dalam rangka pelaksanaan Pengasuhan Ramah Anak di Satuan Pendidikan Keagamaan yang Terintegrasi dengan Asrama.

Kolaborasi dua kementerian ini penting dilaksanakan untuk memastikan pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga menjadi lingkungan tumbuh kembang yang aman, sehat, dan ramah bagi anak-anak Indonesia, kata Menteri PPPA.


“Pesantren berperan aktif sebagai model pendidikan yang mengupayakan pencegahan tindak kekerasan pada anak di lingkungan pendidikan. Sebab, keterlibatan agama dalam perlindungan anak memiliki pengaruh kuat demi kepentingan terbaik bagi anak,” tutur Arifah.

Baca Juga

Ramai-Ramai Dukung Gerakan Pesantren Ramah Anak, Hapus Budaya Kekerasan


Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Siska Gerfianti, menyampaikan bahwa jumlah pesantren di Jawa Barat mencapai 12.977 dengan hampir satu juta santri.


“Mudah-mudahan para santri dapat terus mengawal Indonesia menuju peradaban dunia. Melalui peringatan hari ini dan berbagai bantuan yang diberikan, semoga para santri menjadi sumber daya manusia unggul di Jawa Barat,” ujar Siska.


Pada kesempatan ini, Kementerian PPPA bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan bantuan beasiswa kepada santri di Pondok Pesantren Buntet dan Gedongan, Kabupaten Cirebon.

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default