Jika 3 Tanda Ini Muncul Artinya Banyak yang Menjauhi Ulama
Oleh: KH. Fahmi Amrullah Hadziq
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه وَلاَ نَبِيَّ بَعدَهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
فَيَاعِبَادَ اللهِ اوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقوَى الله اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Marilah senantiasa kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, dengan haqqa tuqahtihi (sebenar-benar takwa). Menjalankan perintah dan tinggalkan larangan-Nya. Janganlah sekali-kali meninggalkan dunia ini, kecuali dalam keadaan Islam dan khusnul khatimah.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Terdapat suatu hadis yang disabdakan oleh nabi Muhammad SAW:
سَيَأْتِي زَمَانٌ عَلَى أُمَّتِي يَفِرُّونَ مِنَ اَلْعُلَمَاءِ كَمَا يَفِرُّ اَلْغَنَمُ عَنِ اَلذِّئْبِ فَإِذَا كَانَ كَذَلِكَ اِبْتَلاَهُمُ اَللَّهُ تَعَالَى بِثَلاَثَةِ أَشْيَاءَ اَلْأَوَّلُ يَرْفَعُ اَلْبَرَكَةَ مِنْ أَمْوَالِهِمْ وَ اَلثَّانِي سَلَّطَ اَللَّهُ عَلَيْهِمْ سُلْطَاناً جَائِراً وَ اَلثَّالِثُ يَخْرُجُونَ مِنَ اَلدُّنْيَا بِلاَ إِيمَانٍ
Baginda Nabi bersabda: “Kelak akan datang atas umatku yang berlari menjauh dari ulama dan para ahli fikih.”
Pada saat ini, ulama bukan hanya sekadar dijauhi, bahkan direndahkan, dihina, difitnah dengan berbagai framing yang jahat. Kalau sudah demikian, maka akan datang tiga bentuk musibah. Pertama, Allah akan menghilangkan keberkahan rezeki-rezeki mereka. Mungkin sekarang ini banyak orang sulit mencari pekerjaan, atau sudah memiliki usaha akan tetapi pemasukannya selalu merasa kurang. Jangan buru-buru menyalahkan presiden, menteri keungan, atau menteri ekonomi. Bisa jadi itu karena berkah dari usaha kita telah hilang lantaran menjauhi dan meninggalkan para ulama.
Kemudian yang kedua, Allah akan menguasakan kepada orang-orang yang lari dan menjauh dari ulama atas pemimpin zalim. Misalnya, bupati yang mudah menaikkan pajak, pemimpin yang hanya memedulikan anak dan mantu saja, wakil rakyat yang mudah minta gaji dan tunjangan. Bisa jadi kita diberikan pemimpin-pemimpin zalim itu lantaran jauh dari ulama. Yang ketiga adalah musibah yang paling berat. Orang-orang yang lari dari para ulama akan diberikan musibah dalam bentuk kematian yang tidak membawa iman.
Para ulama dan kiai adalah mereka yang mengajarkan kita agar selalu dekat dengan Allah. Ulama adalah sumber ilmu. Namun, sekarang sumber ilmu tersebut dihina oleh orang yang justru tidak paham agama. Ada orang yang menyebut dirinya guru tapi gemblung. Tidak punya ilmu agama, akan tetapi seakan-akan punya ilmu agama. Banyak orang-orang tidak alim, tetapi mengomentari para ulama. Mereka lupa bahwa kemerdekaan Indonesia ini tidak lepas dari para kiai dan santri. Seandainya tidak ada para kiai dan santri, mungkin saja Indonesia ini akan tetap terjajah.
Kemudian sakit rasanya hati ini ketika para guru kita direndahkan oleh mereka yang tidak paham. Mereka lupa bahwa pesantren adalah tempat cahaya Islam. Tempat cahaya ilmu dan agama. Para santri belajar agama di pesantren, dan para kiai mengajarkan agama, akhlak, dan adab kepada para santrinya. Ingatlah firman Allah:
يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّآ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut-mulut (ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, justru hendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai.
Mereka para netizen ingin memadamkan cahaya Allah dengan berbagai komentar negatif yang dilancarkan. Padahal pesantren merupakan tempat bersinarnya cahaya Allah. Akan tetapi Allah tidak menghendakinya. Artinya Allah tidak menghendaki cahayanya padam.
Maka saya secara pribadi mengajak kita semuanya agar terhindar dari musibah sebagaimana disebutkan oleh baginda Nabi. Karena itu merupakan tanda-tanda akhir zaman. Apa yang disampaikan oleh Nabi itu sudah mulai bermunculan. Bahkan banyak orang sekarang sudah mulai ateis, tidak percaya akan adanya Tuhan.
Sebab belajar mereka melalui digital. Bukan hanya itu banyak orang sekarang ini menganut aliran agnostik, tidak beragama. Karena menganggap agama ini hanya menghambat kemajuan. Akan tetapi melalui para ulama kita dibimbing selalu untuk senantiasa berada di jalan Allah. Semoga kita dijauhkan dari musibah dengan cara tetap berkumpul dengan para orang saleh.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Pentranskip: Yuniar Indra Yahya
Editor: Rara Zarary
- TAG