Khutbah Jumat: 2 Keutamaan Menjadi Relawan Bencana dalam Islam
NU Online · Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB

Tim NU Peduli dan tokoh setempat di lokasi bencana Aceh, pada Jumat (5/12/2025). (Foto: NU Online/Suci)
Kolomnis
Duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Lebih dari tiga minggu pasca bencana banjir menerjang Sumatra, lebih dari seribu orang dinyatakan meninggal serta ratusan masih dinyatakan hilang. Sampai sekarang korban yang selamat masih berjuang bertahan hidup dan berusaha bangkit dari keterpurukan. Dari peristiwa tersebut kemudian muncul banyak donasi dan relawan yang turun langsung ke daerah yang terkena bencana membantu meringankan beban korban.
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul: “Khutbah Jumat: 2 Keutamaan Menjadi Relawan Bencana dalam Islam”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Baca Juga
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Mengawali khutbah Jumat pada siang hari ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan, terutama nikmat iman dan Islam yang merupakan nikmat terbesar yang kita miliki.
Tak lupa pula shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Aamiiin ya Rabbal ‘alamin.
Baca Juga
Khutbah Jumat: Belajar Menata Kehidupan setelah Bencana Alam
Khatib juga mengajak pada jamaah sekalian sekaligus diri pribadi, mari kita tingkatkan takwa kepada Allah Swt dengan cara menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Lebih dari tiga minggu pasca bencana banjir menerjang Sumatra, lebih dari seribu orang dinyatakan meninggal, serta ratusan masih dinyatakan hilang. Sampai sekarang, korban yang selamat masih berjuang bertahan hidup dan berusaha bangkit dari keterpurukan. Dari peristiwa tersebut, muncul banyak donasi dan relawan turun langsung ke lapangan yang terkena bencana guna membantu meringankan beban korban.
Dalam Islam, menjadi relawan korban bencana sangat dianjurkan dengan tujuan untuk meringankan beban sesama umat manusia. Terdapat banyak keutamaan di dalamnya. Namun yang paling utama ialah mengikuti perintah Allah dan sunnah Rasul-Nya untuk saling tolong menolong dan saling bahu membahu satu sama lain.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Pertama, menolong korban bencana merupakan perintah Allah Swt.
Keutamaan pertama yang didapatkan oleh relawan korban bencana, dia termasuk bagian dari orang-orang yang menjalankan perintah Allah Swt, yakni saling tolong menolong dan bahu membahu satu sama lain dalam kebaikan. Tentunya, Allah menjanjikan balasan yang berlipat ganda untuk para pelaku kebaikan tersebut.
Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 2:
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Artinya: “Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya”. (Qs. Al-Maidah: 02).
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Ayat 2 surat Al-Maidah di atas, memerintahkan umat Islam untuk saling membantu dalam kebaikan, ketakwaan, serta tidak membantu dalam kemaksiatan dan permusuhan. Saling membantu dalam kebaikan dan ketakwaan di sini ialah membantu dalam melakukan yang diperintahkan syariat. Termasuk dalam hal ini ialah membantu korban bencana alam.
Sebagaimana Syekh Wahbah Az-Zuhaili berkata dalam tafsirnya:
وَهُوَ كُلُّ خَيْرٍ أَمَرَ بِهِ الشَّرْعُ أَوْ نَهَى عَنْهُ مِنَ الْمُنْكَرَاتِ، أَوِ اطْمَأَنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ، وَلَا تَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْإِثْمِ وَهُوَ الذَّنْبُ وَالْمَعْصِيَةُ: وَهِيَ كُلُّ مَا مَنَعَهُ الشَّرْعُ، أَوْ حَاكَ فِي الصَّدْرِ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ
Artinya: “Tolong menolong dalam kebaikan maksudnya ialah setiap kebaikan yang diperintahkan oleh syariat, meninggalkan kemungkaran dan melakukan kebaikan yang dapat menenangkan hati. Janganlah kalian saling tolong menolong dalam berbuat dosa dan kemaksiatan. Maksudnya ialah setiap sesuatu yang dilarang oleh syariat atau membuat hati gusar dan tidak mau dilihat oleh orang lain”. (Wahbah Az-Zuhaili, Tafsirul Munir, [Damaskus: Darul Fikr, 2009], jilid III, hal 418).
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Kedua, mendekatkan diri kepada Allah melalui sunnah Nabi.
Keutamaan kedua bagi seorang relawan ialah ia telah melaksanakan sunnah Nabi Muhammad Saw yang memerintahkan untuk membantu meringankan beban sesama manusia. Di mana hal tersebut juga merupakan wasilah bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Rasulullah Saw bersabda:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda: ‘Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan orang yang sedang dalam kesulitan, maka Allah memudahkan baginya dari kesulitan di dunia dan akhirat. Siapa menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya”. (HR Muslim).
Hadits Nabi di atas memerintahkan kepada umat muslim untuk saling meringankan beban satu sama lain. Nabi Muhammad Saw menjanjikan barangsiapa yang membantu saudaranya di dunia, maka Allah akan membantunya di akhirat kelak.
Selain itu, hadits di atas merupakan bukti bahwa seorang mukmin yang membantu korban bencana dengan cara menjadi relawan, maka ia telah mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan cara menjalankan sunnah rasul-Nya.
Allah Swt berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 31:
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Qs. Ali Imran: 31).
Demikian khatib sampaikan, menjadi relawan dengan membantu korban bencana memiliki banyak keutamaan di dalamnya. Namun yang paling utama ialah dengan membantu korban bencana, selain menolong korban, seorang relawan mendapatkan keutamaan yakni melaksanakan perintah Allah dan rasul-Nya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ
أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَر.ِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Alwi Jamalulel Ubab, Pegiat Literasi Keislaman Tinggal di Indramayu