9 Resolusi Hasil Konvensi Tarekat Tasawuf Kota Sufi Se-Nusantara - JATMAN Online
Published
2 hours agoon
28/08/2023Malaysia, JATMAN Online – Jabatan Mufti Kerajaan Negeri, Negeri Sembilan, Malaysia menggelar acara Festival Kota Sufi Se-Nusantara di Masjid Sri Sendayan, Negeri Sembilan, Malaysia, pada 25-27 Agustus 2023.
Sekretaris Awwal Idarah Aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) Kiai Ali M Abdillah menyampaikan dalam rapat terbatas terdiri dari para ulama tarekat berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Kambojo menyepakati 9 poin resolusi.
“Alhamdulillah poin-poin penting dalam presentasi saya dengan tema, Era Kebangkitan Kesufian dalam Membangun Peradaban Nusantara menjadi dasar pemikiran dalam memutuskan resolusi,” kata Kiai Ali kepada JATMAN Online.
Dr. Muhammad Khairi bin Mahyuddin Dosen University Sains Islam Malaysia (USIM) membacakan hasil konvesi tarekat tasawuf Kota Sufi Se-Nusantara saat penutupan acara, Ahad (27/08/2023).
Berukut ini 9 resolusi hasil konvensi tarekat tasawuf kota sufi se Nusantara:
1. Memantapkan kajian manuskrip-manuskrip tarekat tasawuf untuk memartabatkan ilmu dan tasawuf dalam Islam bagi memperkukuhkan jati diri masyarakat
2. Pemeliharaan masyarakat, agama, dan negara terletak kepada penghayatan tarekat tasawuf yang sebenar berpadukan al Quran dan al Sunnah
3. Mencari kesepakatan dan penjelasan mengenai tarekat tasawuf secara efektif melalui penggunaan media massa yang bersifat kontemporari
4. Pendidikan tarekat tasawuf yang berkesan adalah berdasarkan bahasa dan budaya setempat serta meraikan kepelbagian tahap kemampuan masyarakat.
5. Mengutamakan asas tarekat tasawuf yang berdasarkan takhliyah dan tahliyah secara berperingkat agar semua masyarakat dapat mengamalkannya dengan baik.
6. Mengarusperdanakan ilmu dan amalan tarekat tasawuf ke dalam pelbagai lapisan masyarakat.
7. Menyatupadukan dan mengishlahkan masyarakat melalui model pendidikan (Tazkiyyah Al Nafs) yang bersifat sejagat ke arah mencapai maqam abdiyyah kepada Allah.
8. Mengusulkan dan memperkasakan enakmen tarekat tasawuf atau turuq jilsah sufiah setiap negeri atau Mejlis Agama Islam pemerintah dalam memelihara kemuktabaran tarekat tasawuf yang sebenar.
9. Mewujudkan platform masyaikh sufi senusantara yang bersifat jaringan antarabangsa dan kerjasama bagi menjelaskan isu-isu tarekat tasawuf berlandaskan pegangan aqidah ahli sunnah wal jamaah kepada pelbagai lapisan masyarakat.
Share this:
JATMAN Lampung Gunakan Dua Armada Bus untuk Hadiri World Sufi Assembly 2023
Published
2 hours agoon
28/08/2023Cirebon, JATMAN Online – Muktamar Sufi Internasional 2023 akan segera digelar di Pekalongan pada 29-31 Agustus 2023. Masyarakat yang menyambut ini tidak hanya dari Pekalongan, lokasi kegiatan berlangsung, melainkan dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia.
Tim JATMAN Online yang secara kebetulan berhenti di rest area Km 155 tol Cipali menjumpai banyak rombongan yang siap berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, termasuk dari JATMAN Lampung dan Lajnah Wathonah Lampung.
Berdasarkan keterangan yang didapat, rombongan ini sudah berangkat sejak Minggu (27/08) kemarin dengan menggunakan jalur darat. Sebanyak dua bis besar disediakan sebagai armada transportasi untuk menuju acara yang akan dihadiri lebih dari 70 masyayikh dari berbagai negara ini.
“Alhamdulillah, kami membawa rombongan dua bis besar bersama bapak-bapak,” ungkap Bu Siti, salah satu dari rombongan tersebut.
Sebelumnya, ibu-ibu tersebut sempat menggoda salah satu tim dari JATMAN Online yang berasal dari Maroko. Tampak mereka sangat bahagia mengikuti agenda World Sufi Assembly yang dipimpin oleh Habib Luthfi bin Yahya.
Perlu diketahui bahwa rangkaian acara World Sufi Assembly Conference 2023 ini akan diawali dengan Kirab Kebangsaan di Stadion Hoegeng pada Senin (28/08) dan dilanjutkan dengan beberapa rangkaian acara lainnya hingga Kamis (31/08).
Share this:
Berkolaborasi dengan UIN Gus Dur Pekalongan, Komunitas DSC Sukses Adakan Dunia Santri Summit 2023
Published
18 hours agoon
27/08/2023Pekalongan, JATMAN Online – Berkolaborasi dengan MATAN, dan Lakpesdam PCNU Kabupaten Pekalongan, komunitas Dunia Santri Community (DSC) sukses menyelenggarakan kegiatan Dunia Santri Summit 2023 di kampus UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Sabtu (26/8/2023).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nezar Patria, M.Sc., M.B.A sebagai keynote speaker, Founder Dunia Santri Community (DSC) Gus Dr. Abdulloh Hamid, M.Pd, serta Wakil Rektor 1 UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan Prof. Dr. Maghfur, M.Ag.
Wamen Kominfo Nezar Patria mengatakan bahwa status santri bukan status yang biasa, karena belajar agama jauh lebih dalam, terutama belajar agama di Pondok, Madrasah atau di tempat lain.
“Oleh karena itu ada semacam tanggung jawab moral untuk menyebarkan ilmu-ilmu yang sesuai ajaran agama di ruang digital,” ucapnya.
Sebagai bekal kecakapan digital, lanjutnya, akan menentukan langkah bangsa Indonesia untuk menyongsong bonus demografi di masa depan.
“Dan pada 2045 merayakan Indonesia emas.dan mudah-mudahan di tahun itu kita menjadi champions bukan cuma di asia tapi juga di dunia,” paparnya.
Gus Rijjal Mumazziq Zionis selaku narasumber menyampakan bahwa perkembangan teknologi telah memenuhi segala aspek kehidupan. Oleh karena itu, lembaga pesantren, organisasi badan otonom Nahdlatul Ulama, dan santri harus punya kecakapan dalam berliterasi di era digital.
“Kita jangan sampai kalah sama mereka yang non NU. Ayo, ambil kamera mu, berdakwah lah. Jangan malu-malu. Selagi kita di jalan yang benar, menulis lah, aktif lah di media sosial-media sosial mu,” katanya.
Menurutnya, seorang santri NU harus aktif di media-media digital supaya keilmuan yang dimilikinya bisa tersalurkan ke masyarakat luas.
“Baik itu bikin podcast, baca kitab kuning di live streaming, atau menulis. Ayo jangan ragu. Itu adalah ranah kalian. Jangan malu-malu lagi. Kita perlu tempatkan budaya tawadhu’ dan budaya malu pada tempatnya masing-masing,” ujar Kiai yang juga pegiat literasi tersebut.
Kepala Pusdatin Kemendikbudristek RI Dr. Muhammad Hasan Chabibie, ST., M.Si menjelaskan tentang pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya, ada lima stakeholder yang dapat menentukan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Ada keluarga, guru, institusi pendidikan, dunia usaha/industri, dan masyarakat. Seluruh pemangku kepentingan pendidikan (termasuk siswa) harus menjadi agen perubahan, termasuk di ruang digital, serta memberikan pengaruh dan dukungan sepenuhnya,” ucap Ketua Umum MATAN.
Founder Dunia Santri Community (DSC) Gus Abdulloh Hamid menyampaikan, literasi bagi santri sangat penting untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi dengan bijak dan aman. “Hal ini juga akan membantu mereka menghindari risiko online, memahami informasi secara kritis, dan memanfaatkan sumber daya digital secara efektif untuk pembelajaran dan perkembangan pribadi,”katanya.
Pewarta: Khairul Anwar
Editor: Arip Suprasetio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar