Kesehatan,
Dinkes: Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak Diderita Jemaah Haji Asal Banyuwangi
/data/photo/2025/05/14/682472fd1a9e7.jpg)
BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 1.143 jemaah haji asal Banyuwangi, Jawa Timur yang telah berangkat menuju tanah suci ternyata 713 di antaranya tergolong dalam jemaah yang beresiko.
Hal tersebut karena jemaah haji menderita penyakit tertentu.
Sehingga membutuhkan perhatian ekstra selama menunaikan ibadah haji agar seluruh tahapan dapat berjalan dengan lancar dan nyaman.
Baca juga: 36 Siswa Diduga Keracunan MBG, Wali Kota Bogor Minta Dinkes Periksa Sampel Makanan
Menurut pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Banyuwangi, dari seluruh jemaah haji dan petugas haji yang diperiksa sebanyak 1.168 orang.
Akses Baru Stasiun Tanjung Barat Dinilai Belum Ramah Lansia
Terdiri dari 537 laki-laki dan 630 perempuan, terbanyak adalah penderita hipertensi atau darah tinggi.
"Enam penyakit terbanyak, yang pertama hipertensi 321 orang, kedua penyakit metabolik 293 orang," kata Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Banyuwangi, Hadi Sutoyo, Rabu (14/5/2025).
Baca juga: Diduga Terlibat Haji Ilegal, Anggota DPRD Tegal Masih Aktif dan Belum Disanksi
Dilanjutkan dengan diabetes melitus sebanyak 173 jemaah, penyakit jantung 89 orang, anemia aplastik 24 orang, dan gastritis 18 penderita.
Dari total 713 orang yang dinyatakan beresiko, 23 di antaranya dinyatakan istitho'ah atau sanggup namun dengan pendampingan orang.
Sementara sisanya sebanyak 690 dinyatakan sanggup beribadah haji dengan pendampingan obat.
Baca juga: Sidak Dapur MBG Bosowa Bina Insani Bogor, Komisi IV Temukan Lalat Hinggap di Makanan
"Sebanyak 23 orang harus didampingi dari keluarga karena keterbatasan aktivitas, sementara 690 orang karena penyakit komorbid harus membawa obat dari tanah air selain didampingi petugas haji," jelas Hadi.
Sementara itu, dari evaluasi Dinas Kesehatan Banyuwangi, 97,6 persen jemaah haji telah divaksin meningitis, serta 96,6 persen telah divaksin polio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Alasan Dosen Pemimbing Akademik Jokowi Tak Siap Hadapi Gugatan Ijazah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar