Masya Allah! Kakek 100 Tahun Ini Naik Haji Berdua dengan Istrinya yang Berusia 95 Tahun - Soko Guru - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Masya Allah! Kakek 100 Tahun Ini Naik Haji Berdua dengan Istrinya yang Berusia 95 Tahun - Soko Guru

Share This
Responsive Ads Here

  

Masya Allah! Kakek 100 Tahun Ini Naik Haji Berdua dengan Istrinya yang Berusia 95 Tahun



masya-allah-kakek-100-tahun-ini-naik-haji-berdua-dengan-istrinya-yang-berusia-95-tahun


dxi-2025-1746602040

Soko Berita

Di usia 100 tahun, Awan Dahlan dan istrinya yang berusia 95 tahun akan berangkat haji berdua. Mereka menjadi jemaah tertua dari Aceh yang inspiratif!

<p>Pasangan calon jemaah haji dari dari Tapak Moge Timur, Kecamatan Kute Panang, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Awan Dahlan yang berusia 100 tahun dan istrinya, Anan Dahniar yang berusia 95 tahun. (Dok.Kemenag)</p>

Pasangan calon jemaah haji dari dari Tapak Moge Timur, Kecamatan Kute Panang, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Awan Dahlan yang berusia 100 tahun dan istrinya, Anan Dahniar yang berusia 95 tahun. (Dok.Kemenag)

SOKOGURU, ACEH – Di balik indahnya kabar keberangkatan haji tahun ini, ada satu kisah luar biasa yang menyentuh hati siapa pun yang mendengarnya. 

Namanya Awan Dahlan, seorang kakek berusia 100 tahun dari Tapak Moge Timur, Kecamatan Kute Panang, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. 

Bersama istrinya, Anan Dahniar yang kini berusia 95 tahun, ia akan berangkat ke Tanah Suci pada 20 Mei 2025.

Baca juga: Harunya! Anak Gantikan Ayah yang Wafat Demi Dampingi Ibu Berhaji ke Tanah Suci

Sepasang suami istri lansia ini bukan hanya jemaah biasa. Awan Dahlan tercatat sebagai jemaah haji tertua dari Aceh tahun ini. 

Yang membuat kisah mereka makin luar biasa adalah kenyataan bahwa mereka berangkat hanya berdua, tanpa ditemani anak-anaknya.

Dari Kebun Kopi ke Tanah Suci

Siapa sangka, dana untuk berhaji pasangan sepuh ini berasal sepenuhnya dari hasil berkebun. Awan Dahlan, yang masih sehat dan bugar di usia seabad, tetap turun ke kebun kopi setiap hari. 

Dengan pendengaran yang masih jernih dan tenaga yang cukup untuk mengendarai motor sendiri ke kebun, ia membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk berkarya—dan juga untuk beribadah.

"Semua dari kebun, izin Allah. Dari kopi semuanya," ujar Awan merendah, meski hasil panennya cukup untuk melunasi seluruh biaya haji tanpa mencicil.

Baca juga: Nabung Rp1.000 Sehari, Pemulung di Semarang Ini Berangkat Haji Setelah 39 Tahun Menabung!

Menurut anak bungsunya, Munawar, hasil panen kebun kopi ayahnya bisa mencapai 60 kaleng sekali panen. Itulah yang digunakan untuk membayar biaya haji tahun ini setelah mereka masuk dalam kuota prioritas lansia.

Keberangkatan yang Tak Disangka

Awan dan Dahniar mendaftar haji pada November 2019. Dengan antrean haji yang mencapai 25 tahun di Aceh, mereka semestinya baru berangkat pada tahun 2044. 

Namun karena usia mereka yang sudah sangat lanjut, pasangan ini masuk ke dalam 219 jemaah prioritas lansia dari Aceh untuk haji 2025.

"Alhamdulillah, berkah umur," ucap Awan yang mengaku sudah pernah dua kali umrah bersama istrinya.

Vaksin, Manasik, hingga Senam Lansia

Tak hanya menyiapkan biaya dan dokumen, Awan dan Dahniar juga mengikuti semua proses kesehatan yang diwajibkan pemerintah, termasuk vaksinasi polio yang kini menjadi syarat baru keberangkatan haji, selain meningitis.

“Ini yang kedua,” ujar Dahniar dengan logat Gayo khas saat ditanya tentang vaksinnya.

Mereka juga aktif mengikuti bimbingan manasik dan senam lansia di Puskesmas. Meski daya ingat Awan terkadang mulai menurun, istrinya dengan sabar mendampingi. 

“Yang lupa bapak ni, ingatannya,” ujar Dahniar dengan tawa kecil.

Namun secara umum, Awan Dahlan dinyatakan sehat secara fisik dan mental untuk berhaji. "Nggak ada (penyakit), katanya dokter," ujarnya santai.

Cinta Sepanjang Usia

Pasangan ini telah hidup bersama puluhan tahun dan dikaruniai sembilan anak. Kini, mereka kembali akan menunaikan ibadah suci berdua, seperti ketika mereka dua kali berumrah. 

Tak ada keluhan, tak ada rasa takut, hanya harapan bisa menunaikan ibadah dengan baik di usia senja.

"Mudah-mudahan sehat. Saya malah kepikiran sama yang dorong-dorong aja nanti di sana," ucap Awan dengan nada bercanda, membayangkan ramainya Masjidil Haram.

Prioritas dan Pelayanan Khusus untuk Lansia

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Aceh, Azhari, menjelaskan bahwa sistem prioritas lansia dilakukan melalui sistem Siskohat. Mereka yang berusia paling tua dan sudah menunggu minimal 5 tahun mendapatkan prioritas.

Dari total 4.378 kuota jemaah haji Aceh tahun ini, 219 di antaranya memang disediakan khusus untuk lansia. 

Baca juga: Kemenag Libatkan Penyandang Disabilitas Jadi Petugas Haji 2025, Ini Misinya

Bahkan dari seluruh jemaah Aceh, tercatat ada 1.168 jemaah yang termasuk kategori lansia, dan tujuh di antaranya berusia lebih dari 95 tahun.

Para lansia ini juga mendapatkan layanan khusus seperti tempat di lantai satu asrama haji dan pengurangan aktivitas umum agar fisik mereka tetap prima.

Doa yang Diijabah

Bagi Dahniar, semua ini adalah jawaban dari doa-doa panjang yang ia panjatkan setiap salat.

“Habis ini, panggil ya Allah. Mudahkan rezekiku, ya Allah,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Kini, dengan semangat dan cinta yang tak lekang oleh usia, Awan Dahlan dan Anan Dahniar bersiap untuk menginjakkan kaki kembali di tanah suci. 

Tidak hanya sebagai jemaah, tapi juga sebagai simbol harapan, cinta, dan ketulusan yang tak pernah tua. (Sumber: Kemenag) (*)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages