Khutbah Jumat Mendidik Anti Korupsi Generasi Muda Sejak Dini - NU Online

Central Informasi
By -
0

 

Khutbah Jumat Mendidik Anti Korupsi Generasi Muda Sejak Dini

NU Online  ·  Kamis, 25 September 2025 | 09:00 WIB

Ilustrasi anti korupsi. (Foto: NU Online/Freepik)

Abdul Karim Malik

Kolomnis

Generasi muda adalah masa depan bangsa dan pendidikan anti korupsi merupakan investasi penting untuk menciptakan pemimpin dan warga negara yang jujur, transparan, dan bertanggung jawab. Mari kita tanamkan nilai-nilai integritas dan kesadaran anti korupsi sejak dini, sehingga generasi muda dapat tumbuh menjadi generasi perubahan yang kuat dan berkarakter.

Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul: “Khutbah Jum'at: Mendidik Anti Korupsi Generasi Muda Sejak Dini” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi).

Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ شَهَادَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُوقِنِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰهِ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِينُ، أَدَّى الرِّسَالَةَ وَبَلَّغَ الْأَمَانَةَ، فَكَانَ مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا وَدَاعِيًا إِلَى اللّٰهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّ الْهُدَى وَالرَّحْمَةِ، الْمَبْعُوثِ بِالْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ، خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ وَإِمَامِ الْمُرْشِدِيْنَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَأَتْبَاعِهِ أَجْمَعِيْنَ

Baca Juga

Khutbah Jumat: Cegah Korupsi Sejak Dini

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللّٰهِ الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ: بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. صَدَقَ اللّٰهُ العَظِيْمُ 

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Dalam kesempatan yang mulia ini, khatib berwasiat kepada seluruh hadirin sekalian dan terutama untuk diri khatib pribadi, mari bersama-sama kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Ta'ala dengan selalu istiqamah menjalankan perintah-Nya juga menjauhi segala bentuk larangan-Nya. Allah Ta'ala berfirman: 

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ

Baca Juga

Khutbah Jumat: Islam Melarang Penyalahgunaan Wewenang

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap istikamah, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih." (QS. Al-Ahqaf. Ayat 13)

Syekh Nawawi Al-Bantani Dalam kitab tafsirnya Marah Labid jilid 2 halaman 408 menjelaskan ayat tersebut:

أَيْ ٳِنَّ الَّذِينَ جَمَعُوا بَيْنَ التَّوْحِيْدِ وَالِاسْتِقَامَةِ فِي أُمُوْرِ الدِّينِ فَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ آمِنُونَ مِنَ الْأَهْوَالِ وَزَائِلٌ عَنْهُمْ خَوْفُ الْعِقَابِ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang menggabungkan antara tauhid (mengimani Allah sebagai satu-satunya Tuhan) dan istiqamah (konsisten dalam menjalankan ajaran agama, baik yang diperintahkan maupun yang dilarang) dalam urusan-urusan agama, maka mereka pada hari kiamat akan aman dari berbagai rasa ketakutan dan hilang dari mereka rasa takut akan siksaan."

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Generasi muda adalah tulang punggung masa depan bangsa. Mereka memiliki potensi besar untuk membawa perubahan dan kemajuan. Oleh karena itu, penting untuk membekali mereka dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai karakter yang baik, sehingga mereka dapat menjadi pemimpin dan warga negara yang berkompeten, berintegritas dan berkarakter.

Allah Ta'ala berfirman: 

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا

Artinya: "Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)." (QS. An-Nisa'. Ayat 9)

Imam Al-Qusyairi dalam kitab Lathaif Al-Isyarat jilid 1 halaman 316 menjelaskan:

بَيَّنَ فِي هَذِهِ اٱلْآيَةِ أَنَّ اَلَّذِي يَنْبَغِي لِلْمُسْلِمِ أَنْ يَدَّخِرَهُ لِعِيَالِهِ اَلتَّقْوَى وَالصَّلَاحَ لَا اَلْمَالَ لِأَنَّهُ لَمْ يَقُلْ فَلْيَجْمَعُوا اَلْمَالَ وَلْيُكْثِرُوا لَهُمُ اَلْعِقَارَ وَلْيُخْلِفُوا اَلْأَثَاثَ بَلْ قَالَ: فَلْيَتَّقُوا اَللّٰهَ فَإِنَّهُ يَتَوَلَّى اَلصَّالِحِينَ

Artinya: "Allah SWT menjelaskan dalam ayat ini bahwa apa yang seharusnya disiapkan oleh seorang muslim untuk keluarganya (setelah sepeninggalnya) adalah takwa dan kebaikan, bukan harta. Karena tidak dikatakan kepada mereka 'hendaklah mereka mengumpulkan harta dan memperbanyak properti serta meninggalkan warisan barang-barang', tetapi dikatakan 'hendaklah mereka bertakwa kepada Allah', karena Allah akan menjaga orang-orang yang saleh."

Melalui penjelasan tersebut kita dapat pahami bersama bahwa takwa dan kesalehan adalah fondasi pendidikan yang penting untuk mempersiapkan generasi muda yakni generasi penerus yang kreatif, jujur dan berkarakter terlebih generasi yang anti korupsi.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Dalam menyiapkan generasi muda yang anti korupsi tidaklah mudah, butuh proses yang lama bahkan bisa melalui lintas generasi. Dibutuhkan pendidikan yang tepat, tegas, lingkungan yang kondusif, dan contoh yang baik dari para pendahulunya, dan hal ini merupakan tugas kita bersama. 

Ada tiga faktor penting yang dapat dijadikan modal dasar pendidikan anti korupsi bagi generasi muda. Pertama adalah dengan memberikan suri teladan yang baik. Kita harus sadar bahwa mayoritas generasi muda saat ini tidak pernah mengalami krisis ekonomi, tidak pula krisis teknologi namun generasi muda saat ini membutuhkan suri teladan yang baik. Hal ini bisa dimulai dari keluarga sendiri, peran orang tua dalam mendidik, mengenalkan juga memberi suri teladan karakter disiplin, konsisten, jujur dan bertanggung jawab sangat menentukan masa depan anak-anaknya.

Kedua, memberi pemahaman kepada generasi muda bahwa tindakan korupsi adalah tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Di tengah globalisasi teknologi harusnya hal ini tidaklah sulit bagi kita untuk memberi pemahaman generasi muda tentang bahaya korupsi bagi keberlangsungan masa depan. Namun, dalam konteks pendidikan anti korupsi generasi muda harus dibekali juga kesadaran dan semangat memberantas bibit-bibit korupsi sejak dini dan ini harus dimulai dari diri sendiri.

Ketiga, berusaha menjadikan lingkungan sekitar kita sebagai lingkungan yang kondusif, jujur, dan penuh pembelajaran. Lingkungan adalah hal terpenting dalam membangun generasi muda yang berkarakter jujur dan anti korupsi, kita bisa ambil contoh pondok pesantren. Pondok pesantren memiliki komponen penuh terhadap dua aspek yang telah disebutkan sebelumnya. Yakni suri teladan yang baik dan pemahaman tentang tercelanya korupsi, juga disertai oleh penguatan spiritual yang mapan. 

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Kita semua haruslah tahu bahwa akar dari korupsi adalah sikap yang tidak disiplin, dan kegagalan menciptakan lingkungan yang dapat dijadikan contoh dari mulai kalangan bawah hingga sampai ke kalangan pemerintahan. Hal ini tentu sangat memprihatinkan kita, oleh karenanya pendidikan anti korupsi haruslah ditanamkan sejak dini.

Salah satu pemicu yang paling mendominasi seseorang melakukan tindakan korupsi adalah terbiasanya dengan sifat bohong bahkan memakluminya. Padahal sifat bohong merupakan induk sifat tercela dan akan melahirkan hal-hal tercela lainnya. Sebagaimana sabda Baginda nabi Muhammad SAW: 

وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Artinya: "Jauhilah kedustaan, karena sesungguhnya kedustaan itu melahirkan kepada sifat-sifat tercela, dan sifat-sifat tercela bisa membawa ke neraka. Dan seseorang yang selalu berdusta dan mencari dusta, sehingga dia ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta." (Muattafaq 'alaihi)

Demikian khutbah siang hari ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, semoga kita dan generasi selanjutnya dijauhkan dari sifat-sifat tercela hingga bisa menyongsong masa depan yang lebih baik. Aamiin ya rabbal alamin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوااللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ، فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلٰيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرّٰحِمِيْنَ، رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَاللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ

Ustadz Abdul Karim Malik, alumni Al-Falah Ploso Kediri, Pengurus LBM PCNU Kabupaten Bekasi, dan pengajar di Pondok Pesantren YAPINK Tambun-Bekasi.

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default