
Musyawarah Kubro Nahdlatul Ulama (NU) dengan tema “Meneguhkan Keutuhan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama” digelar di Aula Al-Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Minggu (21/12/2025). Acara berlangsung tertib dan diikuti lebih dari seribu peserta secara luring dan daring.
Ikhtiar batin pra acara
Sebagai bagian dari ikhtiar batin, pada Sabtu malam (20/12/2025), para santri Pondok Pesantren Lirboyo menggelar istighotsah bersama yang dipimpin KH Athoillah S. Anwar. Istighotsah ini terlaksana di dua lokasi, yakni Maqbaroh Kasepuhan dan Aula Al-Muktamar yang menjadi pusat kegiatan Musyawarah Kubro.
Jumlah peserta hadir
Sejak siang hari, peserta mulai berdatangan ke Aula Al-Muktamar. Berdasarkan data panitia, peserta yang hadir secara luring tercatat sebanyak 627 orang. Di antaranya hadir perwakilan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Arab Saudi yang diwakili KH Yasin Ghazali.
Sementara itu, peserta yang mengikuti secara daring melalui Zoom berjumlah 546 orang. Mereka berasal dari berbagai PCINU, antara lain Jepang, Kanada, Hongkong, Yordania, India, Pakistan, Mesir, Korea Selatan, Tiongkok, Rusia, dan Yaman. Selain itu, peserta juga datang dari PWNU dan PCNU dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Papua, Aceh, Sumatera Barat, dan Kalimantan Timur.
Dengan demikian, total peserta yang mengikuti Musyawarah Kubro ini mencapai 1.173 orang, baik secara luring maupun daring.
KH Abdullah Kafabihi Mahrus memimpin istighotsah bersama para peserta
Sebelum memasuki agenda utama, istighotsah kembali digelar dan dipimpin oleh Abuya KH Abdullah Kafabihi Mahrus, didampingi Agus HM. Muidz Shohib. Dalam doa pembuka, Buya Kafa menyampaikan harapan agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendapatkan jalan keluar terbaik atas berbagai persoalan yang dihadapi.
“Mudah-mudahan kemelut Nahdlatul Ulama puncaknya di Lirboyo. Setelah dari Lirboyo ini, mudah-mudahan selesai,” ujar KH Abdullah Kafabihi Mahrus selaku shahibul bait.
KH Ubaidillah Shodaqoh memimpin penyerapan aspirasi peserta
Selanjutnya, Rais Syuriyah dan Ketua PWNU yang hadir diminta panitia untuk maju ke depan forum. Berdasarkan kesepakatan peserta, Musyawarah Kubro dipimpin oleh KH Ubaidillah Shodaqoh, Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah.
Dalam pelaksanaannya, KH Ubaidillah Shodaqoh memimpin penyerapan aspirasi dari PWNU, PCNU, dan PCINU yang hadir. Aspirasi disampaikan melalui pembagian tiga wilayah, yakni Indonesia bagian barat, tengah, timur, serta perwakilan dari luar negeri. Musyawarah berlangsung dinamis selama kurang lebih dua jam.
Di waktu yang bersamaan, musyawarah juga digelar oleh para mustasyar dan sesepuh NU di Gedung Yayasan yang berdekatan dengan lokasi utama kegiatan.

KH Said Aqil tegaskan perkumpulan ini hanya untuk li i’lai kalimatillah
Usai Musyawarah Kubro, para mustasyar PBNU bergabung ke lokasi utama. Sebelum membacakan hasil rumusan Musyawarah Kubro, Prof. Dr. KH Said Aqil Sirajd, MA,. selaku perwakilan Mustasyar PBNU menegaskan:
“Kumpulan ini tidak lain hanya untuk li i’lai kalimatillah (karena meluhurkan kalimat Allah) dan tidak ada kepentingan pribadi, tidak ada kepentingan kelompok (tertentu)” terang alumni Pondok Pesantren Lirboyo yang pernah menjabat Ketua Umum PBNU.
Pembacaan hasil rumusan musyawarah dan penutup
Setelah itu, KH Ubaidillah Shodaqoh kemudian membacakan hasil rumusan musyawarah yang telah disepakati peserta.
“Keputusan ini dibuat dengan sebenar-benarnya berdasarkan Musyawarah Kubro dan ditandatangani oleh peserta yang hadir, baik secara langsung maupun melalui Zoom,” ujar KH Ubaidillah Shodaqoh saat melaporkan hasil musyawarah kepada para mustasyar dan kiai sepuh.
Setelah itu acara ditutup dengan doa yang dipimpin langsung oleh sesepuh Nahdlatul Ulama; KH Nurul Huda Dzajuli dan KH M. Anwar Manshur.

Sejumlah tokoh yang hadir
Sejumlah tokoh NU turut hadir dalam forum tersebut. Dari jajaran mustasyar PBNU antara lain KH Ma’ruf Amin (melalui Zoom), KH Anwar Manshur, KH Nurul Huda Jazuli, Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, MA., dan KH Dr. KH. Zakk Mubarak, MA (via Zoom). Hadir pula Rais Syuriyah PBNU, di antaranya KH Haris Shodaqoh, KH Mu’adz Thohir, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, KH. Idris Hamid, KH. Muhibbul Aman Aly, KH Hasib Wahab, KH Umar Wahid dan Dr. KH Abdul Ghofur Maimoen, MA.
Dari jajaran katib, tampak jajaran Katib PBNU KH Akhmad Said Asrori, KH Athoillah Anwar, KH M. Abdurrohman Al-Kautsar (Gus Kautsar).
Sejumlah jajaran dari tanfidziyah PBNU juga hadir, di antaranya: KH Yahya Cholil Tsaquf, H. Amin Said Husni, MA, KH Ulil Abshor Abdala dan Dr. H. Miftah Faqih.
Selain itu, Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PWNU, PCNU, serta PCINU dari seluruh Indonesia dan luar negeri turut mengikuti kegiatan, baik secara luring maupun daring.
Penutup
Musyawarah Kubro ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian pertemuan para mustasyar PBNU dan sesepuh Nahdlatul Ulama yang sebelumnya digelar di Pesantren Al-Falah Ploso pada 30 November 2025 dan Pesantren Tebuireng Jombang pada 6 Desember 2025. Pertemuan tersebut membahas berbagai persoalan di PBNU yang mengemuka ke publik sejak beredarnya risalah Rapat Harian Syuriyah pada 20 November 2025.
Hasil keputusan ini bisa anda dapatkan PDF nya dengan mengklik ini: Hasil Rumusan Musyawarah Kubro NU di Lirboyo
Kunjungi juga akun media sosial Pondok Lirboyo