PBNU Buat Struktur Tanggap Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
NU Online · Kamis, 4 Desember 2025 | 10:00 WIB

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat konferensi pers di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Rabu (4/12/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membuat struktur tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor dengan tiga Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) yakni Aceh, Sumatra Utara (Sumut), serta Sumatra Barat (Sumbar), ditambah dengan 34 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di tiga provinsi tersebut.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan keprihatinan dan bela sungkawa kepada warga terdampak bencana tersebut.
Baca Juga
PBNU Salurkan Bantuan untuk Sejumlah Bencana di Indonesia
Ia mengatakan bahwa PBNU telah mengkoordinasikan langkah strategis untuk berkontribusi dalam penanggulangan bencana di tiga provinsi tersebut.
“Baru saja selesai, saya memimpin rapat koordinasi antara LPBI PBNU bersama dengan LAZISNU PBNU, berkoordinasi dengan struktur PWNU dan PCNU Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat untuk membangun stuktur tanggap bencana yang sistematis,” kata Gus Yahya di Plaza Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Gus Yahya menyebutkan bahwa pesantren di bawah naungan NU di wilayah tersebut banyak yang terdampak. “Kita punya pesantren-pesantren di Bireun dan daerah lain yang terdampak. Karena korban jiwa juga banyak dan belum ditemukan juga banyak,” ujarnya.
Akses jalan dan jembatan di wilayah terdampak banyak yang rusak, bahkan jaringan komunikasi sering terganggu. Hal itu yang menyebabkan kesulitan dalam memberikan layanan bantuan.
Baca Juga
PBNU Salurkan Bantuan 1 Miliar untuk Korban Banjir
“Kita juga membangun posko virtual sebagai hub komunikasi baik struktur NU maupun relawan-relawan di lapangan supaya koordinasi kita menjadi lebih baik walaupun di tengah berbagai macam keterbatasan,” kata Gus Yahya.
“Di daerah-daerah tempat terjadinya bencana itu jaringan seluler mati tidak berfungsi juga sulit sekali membuat komunikasi. Itu kita tempuh dengan berbagai cara yang mungkin melalui jalan darat karena mereka jelas menunggu,” lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa lembaga dan badan otonom (banom) di bawah naungan NU saling bergandeng tangan untuk membantu warga terdampak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Baca Juga
Ulama Aceh Desak Presiden Tetapkan Banjir Sumatra sebagai Bencana Nasional
“Kami juga melakukan kontak dengan berbagai entitas yang relevan dalam hal ini baik domestik dalam negeri maupun internasional untuk berpartisipasi dalam penanggulan-penanggulan bencana ini,” ucapnya.
Gus Yahya mengajak kepada pesantren, madrasah, warga Nahdliyin hingga seluruh warga Indonesia untuk melaksanakan istighosah secara rutin.
“Untuk memohon pertolongan Allah, memohon perlindungan Allah untuk segenap bangsa dan negara yang kita cintai ini dan mohon turunnya rahmat Allah, sehingga kita semua segera dikaruniai ke lapangan di dalam menjalani kehidupan kita sebagai sebuah masyarakat yang berdaulat sebagai bangsa dan negara,” pungkasnya.
Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut: https://filantropi.nu.or.id/galang-dana/yuk-bantu-korban-bencana-di-indonesia.