Tiga Kecamatan di Aceh Timur Terisolasi, GP Ansor Minta Pemerintah Prioritaskan Evakuasi dan Bantuan Medis - NU Online

Berbagi Informasi
By -
0

 

Tiga Kecamatan di Aceh Timur Terisolasi, GP Ansor Minta Pemerintah Prioritaskan Evakuasi dan Bantuan Medis

NU Online  ·  Kamis, 4 Desember 2025 | 20:00 WIB

Tiga Kecamatan di Aceh Timur Terisolasi, GP Ansor Minta Pemerintah Prioritaskan Evakuasi dan Bantuan Medis

Situasi banjir di Aceh Timur. (Foto: Helmi Abu Bakar)

Helmi Abu Bakar

Aceh Timur, NU Online

Memasuki lebih dari sepekan sejak banjir bandang melanda wilayah Aceh Timur, kondisi di sejumlah kawasan justru makin memprihatinkan. Tiga kecamatan yakni Peunaron, Serbajadi, dan Simpang Jernih masih terisolasi total akibat akses utama yang terputus dan fasilitas transportasi yang lumpuh.


Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Aceh Timur, Zulkarnaini atau akrab disapa Cak Damar, menyampaikan bahwa kondisi warga di tiga kecamatan tersebut kini berada dalam fase kritis, terutama karena minimnya bantuan medis dan logistik.


“Banyak warga tidak bisa dievakuasi karena akses darat dan jembatan yang putus. Bantuan belum menjangkau merata, terutama di daerah terisolasi. Saat ini obat-obatan, makanan siap saji, susu bayi, air bersih, dan tenaga medis adalah kebutuhan paling mendesak,” tegas Cak Damar kepada NU Online, Rabu (3/12/2025).

Baca Juga

Walhi Aceh Sebut Pembalakan Liar dan Kebun Sawit Jadi Biang Kerok Banjir di Pulau Sumatra


Ia mengutip data resmi BPBD Aceh Timur dalam laporan per 29 November 2025 hingga 2 Desember 2025. Banjir dahsyat ini telah berdampak pada 24 kecamatan dan 274 gampong, dengan total 135.064 jiwa terdampak.


Dari jumlah tersebut, 104.973 jiwa terpaksa mengungsi, sedangkan 31.709 jiwa tetap bertahan di rumah meski terendam air.
Sementara itu, jumlah korban meninggal tercatat telah meningkat menjadi 30 orang, setelah sebelumnya dilaporkan 25 orang.


Pemerintah daerah telah membuka 234 titik pengungsian, namun sebagian wilayah—khususnya tiga kecamatan yang terisolasi—belum tersentuh bantuan optimal.


Ia mengatakan bahwa akses menuju daerah terdampak masih sangat sulit. Beberapa jalan amblas, jembatan hancur, dan tumpukan batang kayu besar menutup jalur masuk.

Baca Juga

Gusdurian Aceh Ungkap Anak-Anak Alami Trauma Psikologis Pascabanjir dan Longsor


“Dari 24 kecamatan yang terendam banjir, tiga di antaranya masih belum bisa ditembus. Stok obat semakin menipis karena banyak pusat kesehatan ikut terendam banjir,” ujarnya


Situasi diperburuk dengan terputusnya jaringan komunikasi, membuat pelaporan kondisi lapangan dan koordinasi penanganan bencana berjalan sangat lambat.Namun, bantuan dari pemerintah pusat mulai berdatangan. BNPB telah mengirim logistik melalui jalur laut dengan kapal cepat Express Bahari 2F yang mendarat di Pelabuhan Nusantara (PPN) Idi pada Senin (1/12/2025).


Bantuan tersebut meliputi makanan siap saji, hygiene kit, selimut, matras, serta unit Starlink dan genset untuk menunjang komunikasi di posko utama.


Cak Damar menegaskan bahwa kondisi di Aceh Timur bukan sekadar bencana alam, tetapi sudah menjadi darurat kemanusiaan.

Baca Juga

Warga Aceh Alami Kesulitan Dampak Banjir: BBM Langka, Listrik Padam, Harga Bahan Pokok Naik


“Warga yang sakit mulai banyak. Mereka bukan lagi menunggu bantuan, tetapi menyelamatkan diri bertahan hidup. Pemerintah harus percepat evakuasi terutama untuk bayi, lansia, dan ibu hamil,” ujarnya.


Hingga berita ini diterbitkan, relawan gabungan, BPBD, dan pemerintah daerah masih berupaya membuka akses darat dan menembus wilayah terdampak banjir.


“Semoga bantuan yang turun bukan hanya wacana, tetapi sampai tepat sasaran. Karena warga Aceh Timur sedang berjuang, bukan sekadar menunggu,” sambungnya


Cak Damar menyampaikan bahwa kondisi di lapangan sangat memprihatinkan.

Baca Juga

Korban Banjir Aceh Bertambah, PC ISNU Pidie Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak


"Ada pengungsi yang sudah hampir seminggu tidak mendapatkan bantuan merata. Banyak yang tidur beralas terpal basah. Kita tidak bisa menunggu—kita harus bergerak cepat," tegasnya.


Melihat situasi yang semakin mendesak, PC GP Ansor Aceh Timur bersama Bagana kini membuka Gerakan Donasi Kemanusiaan untuk memastikan bantuan bisa sampai langsung ke titik terdampak, terutama wilayah yang masih terisolasi.


"Masyarakat yang ingin membantu dapat menyalurkan donasi melalui:BANK BRI 5257 0100 1694 501,a.n. Misbahhuddin, BSI (Bank Syariah Indonesia) 7263988528 a.n. Zulkarnaini. Konfirmasi donasi: 082276648874 (Misbah)," lanjutnya.


Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut: https://filantropi.nu.or.id/galang-dana/yuk-bantu-korban-bencana-di-indonesia

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default