Jadwal Perjalanan Ibadah Haji 2025 Resmi dari Kemenag, Tanggal Berangkat hingga Kepulangan Jemaah - Halaman all - Tribunjabar

TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah jadwal perjalanan ibadah Haji 2025 resmi dari Kementerian Agama (Kemenag), mulai dari tanggal keberangkatan hingga kepulangan jemaah.
Dilansir dari Kompas.con, tahun ini sebanyak 221.000 kuota jemaah yang bisa berangkat Haji 2025.
Dari total jumlah kuota tersebut terdiri dari 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus.
Menjelang bulan Dzulqoidah dan Dzulhijah 1446 H, para calon jemaah dari Indonesia mulai melakukan persiapan keberangkatan Haji 2025.
Dilansir dari laman resmi Kemenag, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI telah merilis jadwal perjalanan Haji 2025 / 1446 H tersebut.
Baca juga: Calon Jemaah Haji Termuda di Jabar Usianya 18 Tahun dari Indramayu, Tertua 108 Tahun dari Bekasi
Adapun jadwal perjalanan ibadah Haji 2025 tersebut telah mencakup berbagai tahapan penting dalam ibadah haji yang nantinya akan diikuti seluruh jemaah Indonesia.
Mulai dari tanggal keberangkatan ke Mekkah Tanah Suci hingga tanggal kepulangan jemaah ke Tanah Air,
Berikut ini jadwal perjalanan ibadah Haji 2025 dilansir dari Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan.
1. 1 Mei 2025 (3 Dzulqa’dah 1446)
Jamaah haji mulai memasuki asrama haji di seluruh Indonesia.
2. 2-16 Mei 2025 (4-18 Dzulqa’dah 1446)
Pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Indonesia menuju Madinah.
3. 17-31 Mei 2025 (19 Dzulqa’dah-4 Dzulhijjah 1446)
Pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Indonesia menuju Jeddah.
4. 31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446)
Closing date atau batas akhir kedatangan jamaah haji di Arab Saudi.
5. 4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446)
Pemberangkatan jamaah haji dari Makkah menuju Arafah.
6. 5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446)
Pelaksanaan Wukuf di Arafah, puncak ibadah haji.
7. 6 Juni 2025 (10 Dzulhijjah 1446)
Hari Raya Idul Adha.
8. 7-9 Juni 2025 (11-13 Dzulhijjah 1446)
Hari Tasyrik (Nafar Awal dan Nafar Tsani).
9. 18 Juni-2 Juli 2025 (22 Dzulhijjah 1446-7 Muharram 1447)
Pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Makkah menuju Madinah.
10. 11-25 Juni 2025 (15-29 Dzulhijjah 1446)
Pemulangan jamaah haji gelombang I dari Jeddah ke Indonesia.
11. 26 Juni-10 Juli 2025 (1-15 Muharram 1447)
Pemulangan jamaah haji gelombang II dari Madinah ke Indonesia.
12. 11 Juli 2025 (17 Muharram 1447)
Akhir kedatangan jamaah haji gelombang II di Indonesia.

Info jadwal perjalanan ibadah haji 2025 tersebut dapat didownload.
>>> Klik Download
Baca juga: 7 Contoh Teks Mukadimah Bahasa Arab dan Artinya, untuk Referensi Sambutan Walimatussafar Haji 2025
Rangkaian Ibadah Haji yang Perlu Diketahui Muslim
Ibadah haji merupakan satu di antara rukun Islam ke 5 yang dikerjakan umat Muslim (khususnya bagi yang mampu).
Bagi sahabat Muslim yang sudah niat melaksanakan ibadah haji ini, tak ada salahnya mulai belajar tentang pelaksanaan ibadah haji dari sekarang.
Ketahui rangkaian ibadah haji, mulai dari menuju Arafah dan berwukuf, tahalul hingga Jumroh.
Berikut rangkaian ibadah haji yang perlu diketahui umat Muslim, dilansir dari Kemenag.go.id.
1. Niat Ihram Haji
Sebelum berangkat, jemaah haji akan terlebih dahulu mendapat pelatihan.
Bagi umat Muslim yang sudah mendaftar berangkat naik haji tentunya sudah niat.
Namun, beda dari niat biasa, saat tiba di Tanah Suci, jemaah juga niat ihram haji.
Pada 8 Zulhijah jemaah mengawali ibadah haji dengan melaksanakan niat ihram haji tersebut.
Pertama dengan mengambil miqat di tempat tinggalnya yaitu di hotel – hotel Mekkah.
Berikut bacaan niat ihram haji :
“Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku berniat haji dengan berihram karena Allah ta’ala.”
Anda juga membaca bacaan niat haji dengan lafaz berikut ini:
“Labbaika allahumma hajjan”.
Artinya: “Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji”
2. Melaksanakan Tarwiyah
Setelah niat ihram haji, jemaah berangkat menuju Mina untuk melaksanakan Tarwiyah.
Tarwiyah dimaksud adalah berdiam di Mina sebelum menuju Arafah.
Tarwiyah bermakna berfikir atau merenung.
Demikian, saat Tarwiyah jemaah dianjurkan mengisi waktu dengan ibadah dan kegiatan bermanfaat.
Seperti membaca talbiyah, membaca Al-Quran, memperbanyak zikir, merenung dan bertaubat, mendengarkan pengajian dan melaksanakan salat malam.
Namun, perlu diketahui melaksanakan Tarwiyah ini hukumnya sunah.
Apabila jemaah tidak bisa melaksanakannya karena sesuatu tidak mempengaruhi keabsahan ibadah haji.
3. Wukuf di Arafah
Lanjut pada 9 Zulhijah, setelah salat subuh dan sarapan pagi jemaah haji meninggalkan tenda di Mina menuju Arafah.
Sembari menantikan wukuf, jemaah dianjurkan berzikir, membaca Al Quran, zikir atau membaca talbiyah.
Hal ini karena waktu wukuf dimulai setelah matahari tergelincir.
Jemaah akan melaksanakan wukuf sampai magrib.
Perlu diketahui, Wukuf di Arafah inilah merupakan rukun haji yang tidak bisa ditinggalkan.
Apabila tidak dikerjakan atau tidak hadir di Arafah maka tidak sah hajinya.
4. Mabit di Muzdalifah
Pada 10 Zulhijah malam, jemaah dianjurkan melaksanakan salat magrib dan isya dijama’ qashar.
Jemaah berangkat menuju Muzdalifah dengan bus, karena jaraknya ditempuh dalam waktu cukup lama.
Selama di perjalanan, jemaah juga dianjurkan memperbanyak zikir, berdoa membaca kalimah talbiyah.
Setelah tiba di Muzdalifah, jemaah akan diarahkan untuk mabit (menginap) dan mengumpulkan batu kerikil untuk melontar jumroh di Mina.
Adapun hukum mabit di Muzdalifah ini wajib.
Pelaksanaan mabit ini mulai awal malam sampai sebelum terbitnya fajar pada 10 Zulhijah.
5. Melontar Jumroh Aqabah
Pada 10 Zulhijah setelah fajar, jemaah berangkat menuju Mina untuk melontarkan jumroh Aqabah.
Adapun pelaksaan jumroh tersebut diatur oleh maktab.
Jemaah haji akan diarahkan memasuki tenda dan menunggu waktu melontar jumroh sesuai waktu yang ditentukan.
Melontar Jumrah Aqabah (Kubra) sebanyak 7 kali, setiap lontaran 1 (satu) kerikil.
6. Tahallul
Setelah selesai melontar jumroh, bagi jemaah laki-laki bertahallul awal (mencukur rambut), setelah itu diperbolehkan menggunakan baju biasa.
Jemaah sudah terbebas dari larangan-larangan ihram kecuali melakukan hubungan suami istri.
7. Mabit di Mina dan Melontar Jumroh
Setelah tahallul awal, jemaah kembali mabit di Mina selama dua hari yaitu pada 11 - 12 Zulhijah.
Mabit di Mina ini hukumnya wajib.
Selain itu juga disunahkan melontar jumrah dengan tiga sasaran.
Adapun bagi Nafar Tsani, jemaah menginap selama 3 (tiga) malam yaitu tanggal 11 sampai 13 Zullhijah.
Setiap hari selama di Mina jemaah melontar ketiga jumroh (Sughra, Wustho, dan Kubra) masing – masing sebanyak 7 kali lontaran.
Bagi Jemaah yang nafar awal, diharuskan meninggalkan Mina menuju Mekkah sebelum matahari terbenam.
8. Thawaf Ifadhah
Setelah selesai, rangkaian ibadah haji selanjutnya yakni Thawaf Ifadhah dan Thawaf Sa’i.
Thawaf Ifadhah ini termasuk rukun haji.
Setekah melaksanakan Thawaf Sa’Ii berarti jemaah telah tahallul tsani dan sempurnalah rangkaian pelaksanaan haji tamattu’, namun bukan berarti selesai.
9. Thawaf Wada’
Jemaah melaksanakan rangkaian ibadah haji terakhir yakni Thawaf Wada’.
Thawaf Wada adalah thawaf perpisahan dilaksanakn sebanyak 7 (tujuh) kali putaran tanpa sa’i.
Sebelum meninggalkan Tanah Suci Mekkah menuju Tanah Air atau Kota Suci Madinah, jemaah wajib melaksanakan Thawaf Wada’.
Demikian, itulah rangkaian ibadah haji secara lengkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar