Khutbah Jumat: Kelola Harta dengan Bijak - NU Online - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Khutbah Jumat: Kelola Harta dengan Bijak - NU Online

Share This
Responsive Ads Here

 

Khutbah Jumat: Kelola Harta dengan Bijak

copy-of-copy-of-copy-of-copy-of-copy-of-zalat-5_1745377877

Di era yang serba mudah ini, sering kali godaan untuk membelanjakan harta menjadi tidak terkontrol. Apalagi dengan adanya e-commerce (toko online) atau pay later (pinjaman) yang semakin memudahkan. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat boros, kehilangan stabilitas finansial dan investasi masa depan.


Naskah Khutbah Jumat dengan judul, “Kelola Harta dengan Bijak” ini mengajak kaum muslimin untuk tetap peduli dengan pengelolaan harta guna menjaga kestabilan dan kelangsungan hidup di masa mendatang. Untuk mencetak, silakan klik fitur download berwarna merah di desktop pada bagian atas naskah khutbah ini. Semoga bermanfaat!


Khutbah I 


اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ سَخَّرَ الْأَمْوَالَ لِعِبَادِهِ، وَشَرَعَ لَهُمْ طُرُقَ الْـكَسْبِ الْـحَلَالِ، وَأَمَرَهُمْ بِالإِعْتِدَالِ فِي الْإِنْفَاقِ، وَنَهَىٰ عَنِ ٱلتَّبْذِيْرِ وَالْإِسْرَافِ. نَـحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى حَمْدًا يَلِيْقُ بِجَلَالِهِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِهِ، وَنَشْكُرُهُ عَلَىٰ نِعَمِهِ الظَّاهِرَةِ وَالْبَاطِنَةِ، وَنَسْأَلُهُ الزِّيَادَةَ وَالْبَرَكَةَ فِي الْأَرْزَاقِ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اَلْمَلِكُ الْـحَقُّ الْمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الدَّاعِيْ إِلَى سَبِيْلِ الرَّشَادِ وَالْيَقِيْنِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ ٱلدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ، أُوصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَهِيَ وَصِيَّتُهُ لِلْأَوَّلِينَ وَٱلْآخِرِينَ، قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِيْنَ أُوتُوْا ٱلْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ ٱتَّقُوْا اللّٰهَ 


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah

Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang telah menganugerahkan kepada kita semua berbagai macam nikmat, sehingga kita mendapatkan kelancaran dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Shalawat dan salam, tak lupa kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang menyebarkan Islam ke seluruh penjuru alam. Begitu juga kepada para sahabat beliau, tabiin dan ulama yang senantiasa berdakwah meneruskan perjuangan.


Selanjutnya, khatib berpesan untuk diri sendiri dan jamaah sekalian, mari tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Sebagaimana hal ini adalah wasiat tuhan yang juga disampaikan kepada umat terdahulu sebelum kita. Dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 131 dijelaskan:


وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَاِيَّاكُمْ اَنِ اتَّقُوا اللّٰهَ


Artinya: “Sungguh, Kami telah mewasiatkan kepada orang-orang yang diberi kitab suci sebelum kamu dan (juga) kepadamu (umat Islam) agar bertakwa kepada Allah.”


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah

Mengelola harta dengan hemat adalah salah satu langkah baik untuk mewujudkan damai dalam hidup. Karena dengan menerapkan prinsip ini, kita akan terhindar dari sifat boros yang dilarang oleh Allah SWT. Sebab orang-orang yang suka berlaku boros disetarakan dengan teman setan yang ingkar kepada tuhannya.
Sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 26-27:


وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا


Artinya, “Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah

Selain untuk mencapai kedamaian dan menghindari sifat boros, berhemat juga adalah salah satu cara untuk menjaga kestabilan ekonomi secara konsisten di masa depan. Sebab terkadang ujian dari Allah tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Karena ketidakpastiannya tersebut, maka kita perlu berhati-hati dalam menggunakan harta.


Dalam sejarah Islam, kita bisa belajar bagaimana cara Nabi Yusuf As mengelola harta dengan berhemat untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang. Tatkala ia menjelaskan makna mimpi raja Mesir, ia memerintahkan segenap masyarakat agar mereka menyiapkan perbekalan dan menggunakannya untuk kehidupan sehari-hari secara efisien. Sebab berdasarkan mimpi raja tersebut, Nabi Yusuf menafsirkan bahwa bangsa Mesir akan dilanda paceklik berkepanjangan.


Singkat cerita, maka tatkala ujian itu datang melanda Mesir, masyarakat mampu melewatinya dengan selamat dan tanpa terlalu merasa susah. Apa yang disiasat oleh Nabi Yusuf dan masyarakat Mesir kala itu adalah salah satu bentuk berhemat. Sehingga dengan upaya tersebut, masyarakat Mesir dapat bertahan lebih lama di tengah ujian krisis. Kisah ini diabadikan di dalam Al-Qur’an surat Yusuf ayat 46-47:


يُوْسُفُ اَيُّهَا الصِّدِّيْقُ اَفْتِنَا فِيْ سَبْعِ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعِ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍۙ لَّعَلِّيْٓ اَرْجِعُ اِلَى النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُوْنَ قَالَ تَزْرَعُوْنَ سَبْعَ سِنِيْنَ دَاَبًاۚ فَمَا حَصَدْتُّمْ فَذَرُوْهُ فِيْ سُنْۢبُلِهٖٓ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تَأْكُلُوْنَ ثُمَّ يَأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَّأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تُحْصِنُوْنَ


Artinya, “(Dia berkata,) “Wahai Yusuf, orang yang sangat dipercaya, jelaskanlah kepada kami (takwil mimpiku) tentang tujuh ekor sapi gemuk yang dimakan oleh tujuh (ekor sapi) kurus dan tujuh tangkai (gandum) hijau yang (meliputi tujuh tangkai) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu supaya mereka mengetahuinya. (Yusuf) berkata, “Bercocoktanamlah kamu tujuh tahun berturut-turut! Kemudian apa yang kamu tuai, biarkanlah di tangkainya, kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian, sesudah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit (paceklik) yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya, kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan.”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah 

Dari sepenggal kisah Nabi Yusuf dan masyarakat Mesir tersebut, kita bisa mengambil hikmah bahwa dengan berhemat, kita dapat bertahan lebih lama tatkala ujian Allah yang tidak bisa diprediksi datang secara tiba-tiba dan kadang kala dapat mengganggu kestabilan finansial. Dengan berhemat juga dapat memelihara kita dari perilaku boros yang dilarang oleh Allah.


Namun perlu ditekankan, bahwa berhemat itu berbeda dengan pelit. Berhemat adalah upaya untuk menggunakan harta atau sumber daya dengan bijak, tidak berlebihan dan tidak pula kekurangan. Sedangkan pelit adalah enggan mengeluarkan harta meski dalam keadaan mampu, bahkan untuk kebutuhan yang seharusnya menjadi tanggung jawab untuk dipenuhi. Selain itu, perlu diketahui bahwa hemat juga berbeda dengan mencintai harta. Oleh karena itu, mari kita terapkan hidup hemat dalam sehari-hari.


بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى


وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلَآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ وَالْمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


عِبَادَ اللّٰهِ ! إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ الْقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَ اللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ


Ustadz Muhaimin Yasin, Alumnus Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin Lombok Barat dan Pegiat Kajian Keislaman

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages