Sejarah dan Biografi Habib Sholeh Tanggul: Ulama Keturunan Nabi yang Dicintai Masyarakat Jember - Radar Jember

Radar Jember – Nama Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid atau yang lebih dikenal sebagai Habib Sholeh Tanggul telah melekat di hati masyarakat Jawa Timur, khususnya di daerah Tanggul, Jember.
Ulama yang wafat pada 21 November 1976 ini meninggalkan jejak dakwah yang mendalam, serta kisah-kisah spiritual yang masih dipercaya hingga kini.
Ia merupakan keturunan ke-39 Rasulullah dari Hadamaut, Yaman, yang kemudian hijrah ketanah Jawa dan menetap di Jember hingga akhir hayatnya.
Habib Sholeh lahir di Yaman pada tahun 1895 dengan nama lengkap Sholeh bin Muhsin al-Hamid.
Ayahnya, Muhsin bin Ahmad al-Hamid, adalah seorang ulama terkemuka, sementara ibunya bernama Aisyah dari keluarga al-'Abud Ba 'Umar.
Sejak kecil, Habib Sholeh sudah tekun belajar agama, termasuk ilmu fikih dan tasawuf dari sang ayah.
Ia juga belajar Al-Qur'an kepada Syekh Said Ba Mudhij, seorang ulama terkenal di Yaman.
Pada tahun 1920, Habib Sholeh tiba di Tanggul, Jember, dan memilih daerah tersebut sebagai pusat dakwahnya.
Habib Sholeh dikenal sebagai orang yang sangat rendah hati dan peduli pada sesama.
Ia sering membantu orang-orang yang kesulitan, baik dalam urusan agama maupun kehidupan sehari-hari.
Selain itu Habib Sholeh juga mendirikan Masjid Riyadus Sholihin, yang hingga kini menjadi pusat kegiatan keagamaan di Tanggul.
Banyak orang percaya bahwa Habib Sholeh memiliki keistimewaan, seperti bisa membantu menyembuhkan penyakit atau mengetahui hal-hal yang belum terjadi.
Namun, Ia sendiri selalu menekankan pentingnya berdoa dan berserah diri kepada Allah.
Habib Sholeh wafat pada 21 November 1976 dan dimakamkan di kompleks Masjid Riyadus Sholihin, Tanggul.
Habib Sholeh Tanggul (Instagram @pecinta.habibsholehtanggul)
Setiap tahun, haulnya diperingati dengan ribuan peziarah dari berbagai daerah. Tak hanya dari Jawa Timur, bahkan dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
Kini, keturunannya, termasuk Habib Umar Al-Hamid, melanjutkan perjuangan dakwahnya.
Majelis taklim dan kegiatan sosial yang dirintis Habib Sholeh tetap hidup, menjadi bukti pengaruhnya yang abadi di masyarakat.
Penulis : Ning Nabila Zuhro
Redaktur : Ainul Budi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar