Alhamdulillah, Perajin Tusuk Sate dari Madiun Berangkat Haji setelah Menunggu 13 Tahun - Radar Madiun
Jawa Pos Radar Madiun – Dari ketekunannya menabung, Nahrowi, 52 warga Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo dipastikan berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
Perajin tusuk sate ini tidak pernah menyangka bisa segera menjadi tamu Alllah meski penghasilannya pas-pasan.
“Saya sangat bersyukur akhirnya setelah 13 tahun menunggu bisa dipanggil Allah SWT untuk berhaji,” ungkapnya, Senin (5/5).
Saat mendaftar pada Maret 2012 lalu, Nahrowi cukup nekat. Saat itu dia belum memiliki pekerjaan yang tetap.
“Waktu itu saya hanya memiliki tabungan Rp 5 juta, sedangkan untuk mendaftar butuh Rp 25 juta, meski hanya bertani kecil-kecilan saya nekat mendaftar dan kekurangannya saya angsur dua tahun lunas,” katanya.
Pada 2017 lalu, Nahrowi mulai menekuni usaha tusuk sate. Dari hasil penjualan tusuk sate yang hanya berkisar Rp 10 ribu sampai Rp 18 ribu per kilogram, Nahrowi dengan tekun menyisihkan Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu per hari.
“Biaya pelunasan sebesar Rp 33 juta itu bagi saya yang hanya usaha tusuk sate sebenarnya berat, tapi alhamdulillah dengan ketekatan hati bisa terkumpul dan melunasi,” tuturnya.
Sejumlah persiapan jelang pun telah dijalankan.
Mulai dari bimbingan manasik haji, tes kesehatan, vaksinasi IPV, meningitis dan influenza serta pembagian koper haji sudah diterimanya.
“Karena ibadah haji itu ibadah fisik, saat ini saya sedang rutin berolahraga agar tetap terjaga staminanya, pun sembari mempersiapkan perlengkapan haji lain,” terangnya.
Nahrowi menambahkan saat di Tanah Suci nanti, ia akam memanjatkan doa terbaik.
Rencananya dia akan berangkat sendiri dan dijadwalkan memasuki Asrama Haji Sukolilo, Surabaya pada 18 Mei pukul 06.00 mendatang.
“Doanya disehatkan tubuh ini, baik fisik maupun rohani, dan diberi kelancaran untuk mencari rejeki, sehingga pulang dari Tanah Suci nanti bisa memberangkatkan seluruh keluarga, minimal bisa ibadah umrah, dan kalau bisa ibadah haji semua,” tandasnya. (ryu/aan)

Jawa Pos Radar Madiun – Dari ketekunannya menabung, Nahrowi, 52 warga Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo dipastikan berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
Perajin tusuk sate ini tidak pernah menyangka bisa segera menjadi tamu Alllah meski penghasilannya pas-pasan.
“Saya sangat bersyukur akhirnya setelah 13 tahun menunggu bisa dipanggil Allah SWT untuk berhaji,” ungkapnya, Senin (5/5).
Saat mendaftar pada Maret 2012 lalu, Nahrowi cukup nekat. Saat itu dia belum memiliki pekerjaan yang tetap.
“Waktu itu saya hanya memiliki tabungan Rp 5 juta, sedangkan untuk mendaftar butuh Rp 25 juta, meski hanya bertani kecil-kecilan saya nekat mendaftar dan kekurangannya saya angsur dua tahun lunas,” katanya.
Pada 2017 lalu, Nahrowi mulai menekuni usaha tusuk sate. Dari hasil penjualan tusuk sate yang hanya berkisar Rp 10 ribu sampai Rp 18 ribu per kilogram, Nahrowi dengan tekun menyisihkan Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu per hari.
“Biaya pelunasan sebesar Rp 33 juta itu bagi saya yang hanya usaha tusuk sate sebenarnya berat, tapi alhamdulillah dengan ketekatan hati bisa terkumpul dan melunasi,” tuturnya.
Sejumlah persiapan jelang pun telah dijalankan.
Mulai dari bimbingan manasik haji, tes kesehatan, vaksinasi IPV, meningitis dan influenza serta pembagian koper haji sudah diterimanya.
“Karena ibadah haji itu ibadah fisik, saat ini saya sedang rutin berolahraga agar tetap terjaga staminanya, pun sembari mempersiapkan perlengkapan haji lain,” terangnya.
Nahrowi menambahkan saat di Tanah Suci nanti, ia akam memanjatkan doa terbaik.
Rencananya dia akan berangkat sendiri dan dijadwalkan memasuki Asrama Haji Sukolilo, Surabaya pada 18 Mei pukul 06.00 mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar