Kisah As'ad, Tukang Cukur Naik Haji Asal Pasuruan

Pasuruan, NU Online Jatim
Cerita 'Tukang Bubur Naik Haji' mungkin sudah diketahui banyak orang karena kisah itu tayang di televisi. Ada kisah yang mirip dengan itu, hanya saja kali ini bukan sinetron, melainkan kisah nyata tentang tukang cukur rambut yang naik haji. Ia bernama Mukhamad As'ad asal Dusun Kebotohan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.
As'ad bukan sekadar tukang cukur rambut biasa, dalam kehidupan sehari-harinya ia juga seorang petani yang selalu pergi ke sawah setiap paginya untuk terus menyambung hidup bersama keluarga.
Ketika matahari mulai terbit, As'ad beranjak ke sawah sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang tuanya, namun ketika matahari hendak tenggelam ia pergi ke Pasar Bonagung yang letaknya di Kota Pasuruan untuk beraktivitas kembali menjadi tukang cukur rambut.
Pria umur 39 tahun mengatakan, profesi tukang cukur rambut yang diembannya sejak tahun 2004 hingga sekarang mulai dari harga Rp 4000 - Rp15.000. Tentu sebagai tukang cukur rambut lika-liku penghasilan berbeda-beda.
"Dulu ramai sekali, lambat laun mulai berkurang, terkadang stabil terkadang tidak," ujarnya kepada NU Online Jatim, Selasa (13/05/2025).
Menurutnya, penghasilan tukang cukur dari tahun ke tahun tidak menentu, mulai dari 100 ribu perharinya, terkadang bisa lebih atau kurang. Begitulah perjalanan membangun tukang cukur rambut dari nol.
"Alhamdulillah disyukuri saja berapapun hasilnya perharinya, yang jelas menjelang hari raya bisa menghasilkan lebih dari hari biasanya," terangnya.
Dirinya menjelaskan, ketika mengikuti pembekalan haji di KBIH NU An Nahdliyah pertama kali banyak yang tidak menyangka bahwa ia akan berangkat haji, karena pada waktu manasik banyak yang terheran-heran dan bertanya.
"Awalnya saya minder karena model rambut dan wajah saya tidak menyakinkan, namun siapa sangka ternyata Allah memanggil menuju Baitullah," ungkapnya.
Keberangkatan As’ad kali ini tidak lepas dari doa sang ibu yang terus mendoakan anak-anaknya, khususnya ketika dulu berada di Arofah. "Katanya emak pada waktu di Arofah melihat saya di sana," paparnya.
Dirinya menyebut, ketika akan pergi ke Makkah akan membawa alat cukur untuk digunakan tahallul di Makkah nanti. "Saya sudah tanya Ketua KBIH ternyata diperbolehkan," jelasnya.
Dirinya juga menginformasikan kepada para pelanggan untuk libur beberapa bulan kedepannya, sehingga silahkan cari tukang cukur rambut yang baru. "Saya pamit libur, bukan pamit untuk pergi haji kepada para pelanggan yang langganan kepada saya," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar