Saat Lantunan Shalawat Badar Sambut Kedatangan Jamaah Haji Indonesia di Madinah

Jakarta, NU Online
Kedatangan jamaah haji kloter pertama dari embarkasi Jakarta tidak hanya disambut baik dan hangat oleh para petugas haji dan pejabat Indonesia, tetapi juga para pejabat Saudi hingga syarikah penyedia layanan jamaah haji. Salah satu pemilik hotel di Madinah, Abdullah Ahmad, salah satu di antara yang menyambutnya.
Abdullah menyambut jamaah haji Indonesia di hotel dengan iringan hadrah. Abdullah dan tim hadrahnya di Tabah Tower menyambut jamaah haji Indonesia dengan lantunan Shalawat Badar. Shalawat yang juga populer di kalangan Muslim di Tanah Air untuk membangkitkan semangat perjuangan. Jamaah haji juga disajikan air Zamzam segar dalam proses penyambutan.
Setelah melalui lorong sambutan, para calon jamaah haji menuju meja pelayanan hotel untuk menerima kunci kamar masing-masing. Petugas layanan dan petugas kloter mendampingi mereka dengan sabar, memastikan semua jamaah tertangani dengan baik.
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad yang ikut mengantar langsung rombongan ini menyampaikan apresiasi. Ia menyebut penyambutan jamaah haji kloter pertama tersebut sebagai standar pelayanan yang patut dicontoh untuk kloter-kloter berikutnya.
“Kedatangan hari ini saya lihat baik, sangat baik, lancar. Jamaahnya juga tidak terlalu kelihatan lelah, walaupun ini perjalanan sangat panjang,” ucap Abdul Aziz kepada tim Media Center Haji (MCH), Jumat (2/5/2025) di Madinah.
Ia menilai sistem fast track sangat membantu mempercepat proses, terlebih di tengah musim panas yang sudah mulai terasa menyengat. Menurutnya, bila jamaah harus menunggu lama di bandara, risiko kelelahan bisa meningkat.
“Mulai dari keluar bandara, masuk bus, sampai ke hotel dan disambut dengan baik—ini semua lancar. Mudah-mudahan ini bisa jadi standar layanan haji tahun ini,” jelas Abdul Aziz.
Sebanyak 393 calon jamaah haji dari Kloter JKG 1 (Jakarta) menjadi rombongan pertama yang tiba. Mereka terbang dari Jakarta pada Jumat dini hari pukul 00.45 WIB dan mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah sekitar pukul 06.20 Waktu Arab Saudi (WAS) dengan maskapai Garuda Indonesia.
Mereka adalah jamaah skema fast track. Artinya, seluruh proses keimigrasian telah dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta sebelum keberangkatan. Setiba di Madinah, tak perlu lagi antre paspor atau pindai sidik jari. Usai proses pengalungan bunga oleh Duta Besar Abdul Aziz, mereka langsung diarahkan ke bus menuju hotel.
Sekitar pukul 08.15 WAS, 10 bus datang secara bergantian ke halaman Tabah Tower. Deretan petugas haji Indonesia sudah berdiri membentuk barisan dari tepi jalan hingga pintu masuk hotel.
Beberapa dari mereka menyiapkan kursi roda di sisi kanan pintu bus, berjaga untuk menyambut para lansia dan jamaah yang membutuhkan bantuan. Begitu pintu terbuka, suara serempak terdengar, “Assalamualaikum, selamat datang di Madinah!”
Sebelumnya, Kepala Daker Bandara Abdul Basir mengatakan, sistem layanan penyambutan jamaah haji di Tanah Suci telah disiapkan yang mencakup empat titik untuk menyambut jamaah haji fast track dan reguler di Bandara Madinah.
Untuk memastikan kesiapan menyambut jamaah haji kloter pertama tersebut, Basir telah berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi, Otoritas Bandara Madinah, serta delapan syarikah (perusahaan layanan) yang beroperasi di bandara.
Berdasarkan dokumen Revisi 1 Rencana Kedatangan dan Penempatan Jamaah Haji Indonesia yang ditandatangani oleh Kepala Daker Madinah, M. Luthfi Makki tertanggal 1 Mei 2025, total ada 6.761 jamaah haji dari 17 kloter dijadwalkan mendarat di Madinah pada hari pada 2 Mei 2025.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar