Tips Sehat untuk Jamaah Haji saat Panas Ekstrem di Arab Saudi - NU Online - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Tips Sehat untuk Jamaah Haji saat Panas Ekstrem di Arab Saudi - NU Online

Share This
Responsive Ads Here

 Kesehatan,

Tips Sehat untuk Jamaah Haji saat Panas Ekstrem di Arab Saudi

whatsapp-image-2025-05-06-at-141639-1_1746516276

Jakarta, NU Online
Cuaca panas di Arab Saudi menjadi tantangan saban tahun yang dihadapi jamaah haji. Kondisi tersebut perlu menjadi perhatian bagi jamaah agar terhindar dari dehidrasi mengingat haji merupakan ibadah yang menguras kondisi fisik.


Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang merupakan mitra Kementerian Agama untuk urusan kesehatan jamaah haji memberikan tips kepada para calon jamaah haji Indonesia agar tetap sehat saat musim panas melanda di Arab Saudi.


Tips tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo. Jamaah haji Indonesia harus menjaga kondisi cairan tubuh. 


Ia mengimbau jamaah dan petugas haji meminum air putih 2 liter sehari. Tak hanya itu, juga meminum oralit setidaknya sehari sekali untuk menjaga cairan tubuh tetap stabil.


"Upayakan setiap hari minum oralit. Selesai umrah wajib, minum oralit supaya cairan di tubuh tetap stabil," ujar Liliek beberapa waktu lalu di Jakarta. Tips tersebut juga ia sampaikan kembali saat memberikan orientasi dan pembekalan PPIH Arab Saudi, Senin (5/5/2025) di Asrama Haji Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.


Dia mengatakan selama ini jamaah sedikit minum air putih karena jarak toilet yang jauh di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Liliek memberi tips agar jamaah minum seteguk setiap 10 sampai 15 menit, bukan langsung banyak sekali minum.


Liliek mengatakan Kemenkes juga menyiapkan tas kecil berisi masker, sejumlah obat hingga penyemprot air kecil untuk setiap jamaah haji. Dia mengimbau jamaah membawa payung, topi, sandal hingga tas atau kantung penyimpan sandal.


Perlu tambahan oralit selain air konsumsi air putih
Senada, Wakil Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Yuni Anisa W mengingatkan bahwa dehidrasi adalah ancaman yang sering tak disadari. Banyak jemaah merasa tidak haus, padahal tubuhnya sebenarnya kekurangan cairan.


Menurutnya, air putih saja tidak cukup. Tubuh juga memerlukan elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, terutama di tengah suhu tinggi dan aktivitas padat. Idealnya, jemaah membawa oralit. Tapi bila tidak ada, mencampurkan air dengan sedikit gula dan garam pun bisa membantu menggantikan elektrolit yang hilang lewat keringat.


Ia juga menyarankan agar jamaah sesekali menyemprotkan air ke wajah atau leher untuk membantu menurunkan suhu tubuh.


Dalam suasana ibadah, banyak jamaah cenderung mengabaikan rasa lelah atau gejala awal dehidrasi. Padahal, tanda-tanda seperti lemas, nyeri kepala, mual, hingga bicara yang mulai tak nyambung bisa menjadi sinyal bahwa tubuh kekurangan cairan.


Jika gejala itu muncul, jamaah diimbau segera melapor ke petugas kloter atau tim kesehatan di sekitar mereka. “Kami siap melayani di KKHI, tapi pencegahan adalah kunci. Jangan tunggu parah dulu baru ke klinik,” ujar Yuni, Senin di Madinah.


Hindari aktivitas berat usai perjalanan panjang
Ia juga menyarankan agar jamaah tidak memaksakan diri untuk langsung beraktivitas berat setelah perjalanan panjang. Memberi waktu bagi tubuh untuk beradaptasi adalah bagian dari menjaga stamina agar ibadah haji bisa dijalankan dengan optimal. Karena pada akhirnya, ibadah yang dilakukan dalam kondisi sehat akan terasa lebih tenang dan bermakna.


Cuaca Madinah dilaporkan berada di atas 39-41 derajat Celsius. Dengan suhu sekering ini, risiko heat stroke dan dehidrasi berat bisa meningkat.


Situs resmi National Center for Meteorology (NCM) Arab Saudi mencatat, suhu di Madinah diprediksi mencapai 41 derajat celcius pada siang hingga sore hari. Sementara suhu pada malam hari diprediksi sekitar 20 derajat celcius.


Saat ini jamaah haji masih terkonsentrasi di Madinah. Rencananya mereka akan mulai diberangkatkan ke Makkah pada 9 Mei 2025 untuk memulai rangkaian ibadah haji di Makkah hingga prosesi puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
 

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages