Khutbah Jumat: Empat Pilar Menjaga Kesehatan Jasmani Versi Al-Ghazali
Khutbah Pertama
اَلْـحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِحِفْظِ الصِّحَّةِ وَجَعَلَهَا نِعْمَةً عَظِيْمَةً. وَفِيْهَا قُوَّةٌ عَلَى طَاعَةِ الْخَالِقِ وَعِبَادَتِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الدَّاعِي إِلَى كُلِّ صَلَاحٍ وَفَلَاحٍ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Kita pasti sama-sama tahu betapa berharganya nikmat yang sering kita lupakan, seperti kehidupan dan kesehatan. Hari ini, mari kita fokuskan perhatian kita pada bagaimana menjaga dan merawat nikmat kesehatan itu sendiri, agar ia menjadi modal kita untuk beribadah dan beramal saleh.
Sebab, nikmat sehat adalah mahkota di kepala orang-orang yang beriman, yang hanya bisa dilihat harganya oleh mereka yang sedang sakit. Rasulullah ﷺ bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua nikmat yang banyak manusia tertipu (lalai) di dalamnya: kesehatan dan waktu luang.”
Menyadari hal ini, para ulama hikmah dan kedokteran Muslim di masa lalu telah merumuskan prinsip-prinsip hidup sehat. Ada sebuah nasihat hikmah mendalam yang menyebutkan empat pilar utama untuk menjaga kesehatan jasmani. Al-Ghazali sang hujjat al-Islam dalam kitabnya At-Tibr al-Masbūk fī Naṣīḥat al-Mulūk menyebutkan:
وَأَمَّا الْأَرْبَعَةُ الَّتِي يَصِحُّ بِهِ الْجِسْمُ فَأَكْلُ الطَّعَامِ فِي وَقْتِهِ، وَحِفْظُ مَقَادِيْرِ الْأَشْيَاءِ، وَمُجَانَبَةُ الْأَعْمَالِ الشَّاقَّةِ، وَتَرْكُ الْحُزْنِ عَلَى غَيْرِ مُوجِبٍ.
“Adapun empat hal yang menjadikan badan itu sehat adalah: makan makanan pada waktunya, menjaga takaran segala sesuatu, menjauhi pekerjaan (aktivitas) yang terlalu berat, dan meninggalkan kesedihan tanpa alasan yang jelas.”
Mari kita renungkan empat pilar agung ini:
Pertama: Makan pada Waktunya Yakni Pengaturan Pola Makan
Pilar pertama adalah disiplin dalam waktu makan. Tubuh kita memiliki ritme yang jika kita jaga, akan optimal dalam mencerna dan menyerap gizi. Islam mengajarkan kita untuk tidak berlebihan dan berhenti sebelum kenyang. Menjaga pola makan berarti tidak menunda hingga lapar berlebihan, dan tidak pula makan berlebihan hingga perut kekenyangan. Inilah kunci untuk menghindari penyakit pencernaan dan menjaga energi untuk beribadah.
Kedua: Menjaga Takaran Segala Sesuatu (Prinsip Keseimbangan)
Pilar kedua adalah hifzhu maqaadiril asyyaa’—menjaga takaran atau proporsi segala sesuatu. Ini mencakup segala aspek:
Intinya adalah prinsip wasathiyyah (moderat/pertengahan) dalam seluruh aspek kehidupan.
Ketiga: Menjauhi Pekerjaan yang Terlalu Berat (Pemanfaatan Energi Secara Bijak)
Setiap orang memiliki batas kemampuan fisik dan mental. Pilar ketiga ini mengajarkan kita untuk bersikap realistis. Bekerja keras adalah perintah, namun memaksakan diri pada pekerjaan yang melebihi batas kemampuan secara terus-menerus akan menghancurkan sistem tubuh. Kita harus mengenali batasan kita dan memberikan hak tubuh untuk beristirahat dan memulihkan diri. Kesehatan harus menjadi prioritas agar kita dapat beribadah dalam jangka waktu yang panjang.
Keempat: Meninggalkan Kesedihan Tanpa Alasan yang Jelas (Kesehatan Mental dan Hati)
Pilar terakhir ini sangat penting, karena melibatkan kesehatan batin. Kesedihan yang berlarut-larut tanpa alasan syar’i atau yang di luar kendali (seperti menyesali takdir) adalah penyakit hati yang dapat merusak fisik. Hati yang diliputi rasa syukur, tawakal, dan ridha (lapang dada) terhadap ketetapan Allah adalah benteng terkuat melawan penyakit fisik dan mental. Kita diperintahkan untuk optimis (husnuzhan) kepada Allah dan segera bertaubat serta bangkit dari kesedihan yang tidak produktif.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Empat pilar ini mengajarkan kita bahwa menjaga kesehatan adalah bagian dari perintah agama. Kesehatan bukan hanya urusan dokter dan obat-obatan, melainkan juga urusan disiplin diri, keseimbangan, dan ketenangan hati. Marilah kita amalkan hikmah ini dalam kehidupan kita sehari-hari, agar kita menjadi hamba yang kuat, sehat, dan produktif dalam beribadah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
اَلْـحَمْدُ لِلَّهِ حَقَّ حَمْدِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى جَزِيْلِ نِعَمِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصَّادِقِيْنَ.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Kesehatan adalah amanah dari Allah. Dengan menjaga empat pilar—disiplin makan, menjaga keseimbangan, menjauhi beban berlebihan, dan menenangkan hati—kita sedang menunaikan amanah tersebut.
Ingatlah, kesehatan yang kita miliki hari ini akan ditanyakan di Hari Kiamat. Oleh karena itu, mari kita gunakan setiap detik tubuh yang sehat ini untuk berbuat kebaikan, menuntut ilmu, berdakwah, dan beribadah dengan khusyuk. Jangan sampai kita termasuk orang yang menyesal karena menyia-nyiakan nikmat sehat dan waktu luang.
اللّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِيْنَ يَشْكُرُوْنَ نِعَمَكَ وَيَسْتَعْمِلُوْنَهَا فِي طَاعَتِكَ.
Semoga Allah menjadikan kita golongan orang-orang yang pandai bersyukur dan menggunakan kesehatan ini di jalan ketaatan.
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.
Kunjungi juga akun media sosial Pondok Lirboyo