Skip to main content

Ad Code

728
728

Habib Luthfi Ingatkan Kirab Merah Putih Bukan Hanya Seremonil Biasa dan Generasi Muda Sebagai Penerus Bangsa - JATMAN Online

 

Habib Luthfi Ingatkan Kirab Merah Putih Bukan Hanya Seremonil Biasa dan Generasi Muda Sebagai Penerus Bangsa - JATMAN Online

Published

2 days ago

on

26/08/2023

Tasikmalaya, JATMAN Online – Rais ‘Aam Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabaroh an Nahdliyyah (JATMAN) Maulana Habib Luthfi bin Yahya menghadiri Apel Kebangsaan dan Kirab Merah Putih se-Priangan Timur di Tasikmalaya dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-77, Jumat (25/8/2023).

Ribuan Peserta Apel Kebangsaan dan Kirab Merah Putih tumpah ruah di Kota Tasikmalaya, peserta membawa bendera merah putih sepanjang 500 meter. Kirab Merah Putih ini berlangsung mulai dari Jalan Yudanegara hingga Jalan HZ Mustofa dan berakhir di Kompleks Olahraga Dadaha Kota Tasikmalaya.

Habib Luthfi bin Yahya mengingatkan dalam tausyiah kebangsaannya, kirab merah putih bukan hanya acara seremonial biasa, melainkan sebuah kesempatan untuk mengingatkan masyarakat akan tiga hal penting, yakni harga diri bangsa, kehormatan bangsa, dan jati diri bangsa. Menurutnya, kirab merah putih adalah cara untuk selalu mengingat dan memahami nilai-nilai tersebut.

“Mengapa kita selalu mengadakan kirab merah putih di mana-mana? Tujuannya adalah untuk mengingatkan kita bahwa dalam merah putih terkandung makna yang dalam, yaitu harga diri bangsa, kehormatan bangsa, dan jati diri bangsa. Kita harus selalu mengingat nilai-nilai ini,” kata Habib Luthfi.

Dengan memahami nilai-nilai ini, lanjut Habib Luthfi, akan tumbuh rasa memiliki terhadap republik Indonesia, bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia, dan berbangga menjadi putra-putri Indonesia serta memiliki tanah air yang bernama Indonesia.

“Kita, yang merupakan warga merah putih, harus bangga dengan identitas kita ini. Kirab merah putih ini juga bertujuan untuk membekali generasi muda kita dalam membangun masa depan bangsa dan menghadapi berbagai tantangan yang ada. Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan teguh,” jelasnya.

“Jangan sampai memalukan para pendiri bangsa. Kita tak akan rela bila negara ini terpecah belah. Kita orang Merah Putih, dada kita Merah Putih,” imbuhnya.

Menurut Ketua Forum Sufi Dunia ini, Kirab merah putih kebangsaan di Tasikmalaya adalah contoh sukses dari upaya memupuk rasa nasionalisme dan patriotisme masyarakat. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah silaturahmi dan kebersamaan antar elemen masyarakat serta antar umat beragama.

“Tak perlu kita berbicara perbedaan. Tak perlu lagi berbicara partainya a atau b atau c. Silahkan partai berbeda, tapi ingat Merah Putih hanya satu, Indonesia hanya satu,” tegasnya.

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI ini menjelaskan bahwa kirab merah putih kebangsaan adalah salah satu cara yang efektif untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di tengah masyarakat. Acara semacam ini juga penting untuk terus mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang keras demi kemerdekaan Indonesia.

“Oleh karena itu, perlu diadakan secara rutin agar rasa nasionalisme dan patriotisme masyarakat tetap terjaga dan terus meningkat. Kirab merah putih adalah pengingat akan jati diri bangsa, kehormatan bangsa, dan harga diri bangsa Indonesia yang harus selalu dijunjung tinggi oleh seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Sekedar informasi, Kurang lebih 700 peserta dari Kota Banjar yang mengikuti kegiatan tersebut di antaranya, Personel Polres Banjar, Yonif Raider 323/BP, BPBD, Dishub, Sat Pol PP, Ormas, tokoh agama.

Serta Paskibraka, Drum Band, Siswa-siswi dan santri-santriwati, pencak silat, OKP, hadroh, kuda lumping, jurig sarengseng, OKP, serta masyarakat kota Banjar lainnya. Dalam kirab ini, peserta membawa berbagai atribut yang menunjukkan kecintaannya kepada Tanah Air, seperti bendera merah putih

Share this:

Malaysia, JATMAN Online – Sekretaris Awwal Idarah Aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) Dr KH Ali M Abdillah MA menjelaskan era kebangkitan kesufian Nusantara abad ke-21 M.

“Kesadaran kolektif para pengamal tasawuf dan tarekat se-Nusantara untuk menghidupkan kembali kesufian di Nusantara yang pernah berjaya pada abad ke-17-19 M di Nusantara,” kata Kiai Ali.

Hal tersebut disampaikan Kiai Ali M Abdillah dalam forum khas dengan tema memartabatkan keilmuan sufi, memperkasakan umat nusantara pada acara Festival Kota Sufi Se-Nusantara di Masjid Sri Sendayan, Negeri Sembilan, Malaysia, Sabtu (26/08/2023).

Kiai Ali menyampaikan kegiatan Kota Sufi se-Nusantara didukung oleh Mufti Kerajaaan Negeri Sembilan.

“Forum ini mengundang para pakar tasawuf dan tarekat dari berbagai negara. Alhamdulillah saya dapat kesempatan sebagai pembicara dalam forum ini,” ucapnya.

Menurut Dosen Tasawuf dan Tarekat Pascasarjana UNUSIA Jakarta ini, ada empat faktor yang menyebabkan Abad 21 M ini menjadi era kebangkitan kesufian di Nusantara.

“Berdirinya organisasi tarekat seperti JATMAN, G-Tariq Malaysia, dan MATAN; Digitalisasi Manuskrip Tasawuf; tersebarnya kajian ilmiah kitab Tasawuf Ulama Nusantara; dan dukungan pemerintah,” jelasnya.

Ketua MATAN DKI Jakarta ini mengingatkan agar mengikuti tarekat mu’tabarah supaya terhindar dari ajaran yang meyimpang.

“Tarekat mu’tabarah itu harus memiliki silsilah yang muttasil hingga Rasulullah, mengikuti zikir mu’tabarah, tertib syariat, hakikat, tarekat dan ma’rifat,” ungkapnya.

Share this:

Sukabumi, JATMAN Online – Pesantren Azzainiyyah Sukabumi menjadi  tuan rumah Musyawarah Kerja Idaroh Wustho JATMAN Jawa Barat yang dilaksakan selama dua hari, Rabu-Kamis, 23-24 Agustus 2023.

Pimpinan Pondok Pesantren Azzainiyyah, KH. Aang Abdullah Zein M.Pd.I, menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Dulu kita sering mengadakan kegiatan waktu almarhum Pangersa Uwa Ajengan Zezen menjadi Mudir serta Rais JATMAN sekitar 20 tahun lalu, dan mungkin baru kegiatan ini yang kembali ke pondok pesantren ini lagi,” ujarnya.

Beliau juga menjelaskan, Musyawarah Kerja Idaroh Wustho JATMAN Jawa Barat kali ini juga menjadi rangkaian Haul Pendiri Pondok Pesantren Azzainiyyah Almaghfurlah KH. Zezen Zaenal Abidin Bazul Asyhab yang ke-8. 

“Di Periode ke-8 kami ditinggalkan secara fisik oleh beliau, tetapi Insya Allah secara ruhaniyah terus membimbing kami sehingga kami terus berkembang, kami terus bergerak, kami terus melebarkan sayap. Ingin sesuai dengan amanah beliau yaitu teruskeun perjuangan bapak dina ngabela agama bangsa jeung nagara (teruskan perjuangan bapak untuk membela agama, bangsa dan negara). Insya Allah kapanpun kami siap untuk melaksanakan segala kegiatan Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Sukabumi H. Marwan Hamami yang berkesempatan untuk membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa  persaudaraan yang ada di JATMAN sangat erat.

“Semangat persaudaraan ini kita eratkan untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” tandasnya.

Beliau juga berharap agar hal tersebut bisa diperlihatkan kepada semua orang, sehingga mampu melekat pada diri semua jamaah yang hadir.

Selain dihadiri oleh Bupati Sukabumi, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh beberapa tokoh lainnya seperti Rais Syuriah PWNU Jawa Barat Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin MA, Rais Idaroh Wustho JATMAN Jawa Barat Dr. (HC) KH. Sarkosih Subki, Mudir Idaroh Wustho JATMAN Jawa Barat Dr. KH. Eep Nuruddin M.Pd.I, serta seluruh jajaran pengurus Idaroh Wustho JATMAN Jawa Barat dan perwakilan pengurus Idaroh Syu’biyyah JATMAN Se Jawa Barat sebanyak 26 kabupaten /kota dari total 27 kabupaten/kota.

Pada pelaksanaannya musyawarah ini dibagi 3 komisi sidang, yaitu Komisi A Bahsul Masail, Komisi B Organisasi, Komisi C Rekomendasi dan dibagi menjadi beberapa sesi acara, mulai dari pembukaan, pleno 1-6 dan penutupan.

Editor: Khoirum Millatin

Posting Komentar

0 Komentar

Update

728